Website tentang analisis ilmu ekonomi, pelajaran ekonomi, akuntansi, berita ekonomi Indonesia dan dunia

Pengendalian Sosial: Pengertian, Jenis dan Contoh

El Heze
Pengendalian sosial merupakan salah satu bentuk penertiban yang perlu dilakukan di dalam lingkungan masyarakat. Pengendalian sosial adalah cara yang digunakan untuk menertibkan masyarakat melalui sebuah proses terencana, agar individu atau kelompok tertentu dapat diajarkan, maupun dipaksa untuk bisa menyesuaikan diri pada kebiasaan dan nilai-nilai hidup yang ada di kelompoknya. 

JENIS-JENIS PENGENDALIAN SOSIAL 

Pengendalian sosial dapat dibagi menjadi lima berdasarkan sifat-sifatnya, yaitu: Pengendalian sosial bersifat preventif, represif, gabungan, persuasif, dan koersif. Apa saja perbedaannya? Mari kita simak. 

1. Pengendalian sosial preventif

Pengendalian sosial preventif adalah pengendalian sosial yang dilakukan sebelum terjadi pelanggaran. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya perilaku menyimpang. Sebagai contoh, seorang guru memberikan nasihat pada siswa agar tidak menggunakan narkoba dan zat2 berbahaya lainnya. 

Ini adalah contoh tindakan preventif, di mana siswa diberikan nasihat, edukasi terlebih dahulu agar tidak menggunakan narkoba yang berdampak buruk pada masa depan mereka. Contoh lainnya, adalah adanya rambu-rambu lalu lintas di jalan raya. 

Adanya rambu2 adalah tindakan preventif yang bertujuan untuk mengingatkan pengguna jalan agar lebih tertib dalam berkendara dan mencegah terjadinya perilaku menyimpang seperti kebut2an, tidak menggunakan helm dan lain2. 

Nasihat dan kasih sayang dari orang tua pada anaknya merupakan contoh paling nyata pengendalian sosial preventif. 

2. Pengendalian sosial represif

Pengendalian sosial represif dilakukan setelah terjadi pelanggaran, supaya keadaan pulih seperti sedia kala. Contohnya, seorang murid yang bolos sekolah, mendapatkan hukuman dari guru agar tidak mengulang kembali kesalahannya. 

3. Pengendalian sosial gabungan 

Pengendalian sosial gabungan adalah pengendalian sosial yang bersifat preventif dan represif. Tujuan pengendalian sosial gabungan adalah untuk mencegah terjadinya penyimpangan sosial (preventif) dan memulihkan kembali keadaan semula apabila telah terjadi penyimpangan (represif). 

Hal ini bertujuan agar perilaku menyimpang tidak sempat merugikan pelaku dan juga orang lain. Contoh paling nyata yang bisa kita lihat pada pengendalian sosial gabungan ini adalah rambu-rambu lalu lintas ketika anda berkendara. 

Rambu lalu lintas dipasang dengan tujuan untuk mengatur ketertiban berkendara dan meningkatkan keselamatan pengguna jalan raya (preventif). Akan tetapi tetap ada pengendara yang tidak mematuhi peraturan lalu lintas. 

Dalam hal ini perlu diambil tindakan sanksi seperti denda dan hukum agar ketertiban dan keamanan dalam berkendara bisa tetap terjaga dengan semestinya (represif).

4. Pengendalian sosial persuasif

Pengendalian sosial persuasif dilakukan dengan cara pendekatan dan sosialiasi pada masyarakat, supaya masyarakat bisa mematuhi norma yang ada. Pengendalian sosial persuasif dilakukan tanpa kekerasan, dan sifatnya adalah AJAKAN untuk melakukan sesuatu yang positif, yang menghindarkan diri dari perbuatan menyimpang dalam masyarakat. 

Contoh pengendalian sosial persuasif adalah sosialisasi yang diberikan kepada masyarakat tentang bahaya penggunaan narkoba, dan ajakan2 pada masyarakat untuk menghindari konsumsi narkoba. 

5. Pengendalian sosial koersif 

Pengendalian sosial koersif adalah pengendalian sosial yang bersifat memaksa. Tujuannya agar masyarakat bisa berperilaku sesuai norma-norma yang ada. Apabila terjadi pelanggaran, maka akan diterapkan sanksi agar ketertiban sosial dapat dijalankan. 

Sebagai contoh, seorang begal ditangkap oleh masa dan diadili secara hukum (penjara) untuk menimbulkan efek jera yang lebih. Secara teori, pengendalian koersif memiliki sedikit persamaan dengan pengendalian sosial represif, namun pengendalian koersif lebih keras, dan dapat menimbulkan efek jera yang lebih bagi pelakunya. 

Koersif bersifat ANCAMAN. Contoh lainnya, polisi terpaksa melumpuhkan dan mengancam para pendemo yang merusak fasilitas umum dan menganggu ketertiban masyarakat. 

0 comments:

Post a Comment