Website tentang analisis ilmu ekonomi, pelajaran ekonomi, akuntansi, berita ekonomi Indonesia dan dunia

Analisis dan Perbedaan EBT, EBIT dan EBITDA

Dalam analisis profitabilitas, anda pasti sering mendengar singkatan dan istilah2: EBT, EBIT dan EBITDA. Apa perbedaan ketiganya? Dan apa kegunaan ketiga analisis profitabilitas ini di dalam analisa laporan keuangan? Mari kita bahas analisisnya satu per satu. 

ANALISIS EBT

EBT adalah singkatan dari Earning Before Tax. Dalam Bahasa Indonesia adalah laba sebelum pajak.

Dalam analisis laporan keuangan, analisis EBT penting untuk melihat seberapa kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, tanpa memasukkan perhitungan pajak. Kenapa perhitungan pajak dikeluarkan dari EBT? 


Karena pajak bukan bagian dari aktivitas operasional perusahaan, sehingga perhitungan pajak dikeluarkan dari analisa profitabilitas. Selain itu, kebijakan pajak setiap negara juga bisa berbeda-beda, sehingga jika anda membandingkan analisa profitabilitas perusahaan lintas negara dengan perhitungan pajak, maka analisanya bisa menjadi bias. 

ANALISIS EBIT 

EBIT adalah singkatan dari Earning Before Interest and Tax. Dalam Bahasa Indonesia berarti laba sebelum pajak dan bunga. 

Analisis EBIT memberikan perhitungan profitabilitas yang lebih objektif dibandingkan EBT karena analisis EBIT mengeluarkan perhitungan pajak dan juga beban bunga (interest). Beban bunga dikeluarkan dari ukuran analisis profitabilitas karena besar kecilnya beban bunga sangat tergantung dari kebijakan struktur modal perusahaan. 

Nah, setiap perusahaan selalu memiliki struktur modal yang berbeda satu dengan lain, sehingga pembayaran bunga akan selalu variatif. Selain itu, beban bunga juga bukan merupakan bagian dari beban yang dihasilkan dari aktivitas operasional perusahaan. Maka, bunga dikeluarkan dari perhitungan EBIT.  

Tapi bukan berarti EBIT pasti lebih bagus ketimbang analisa EBT, karena kalau beban bunga perusahaan sangat besar, hal ini sebenarnya bisa menggerus laba bersih (profitabilitas) yang dihasilkan perusahaan. 

Oleh karena itu, perlu juga anda melihat beban keuangan perusahaan, karena beban keuangan walaupun bukan merupakan bagian dari aktivitas operasional, tetapi beban bunga juga bisa berpengaruh pada laba bersih. 

ANALISIS EBITDA 

EBITDA adalah singkatan dari Earning Before Interest, Tax and Depreciation (and Amortization). Dalam Bahsa Indonesia berarti laba sebelum bunga, pajak dan depresiasi (serta amortisasi). Hampir sama dengan EBIT, hanya bedanya EBITDA mengeluarkan unsur depresiasi. 

Hal ini karena depresiasi juga dipengaruhi oleh penggunaan metode akuntansi yang berbeda di tiap perusahaan, sehingga jika anda mau melihat berapa kemampuan labaan perusahaan secara murni, maka anda harus murni melihat hal-hal yang mempengaruhi operasionalnya secara langsung. 

Dalam hal ini ini bunga, pajak dan penyusutan tidak termasuk dalam hal2 yang berpengaruh terhadap operasional perusahaan.  

Mengenai analisis EBITDA, saya pernah menuliskannya disini: Rumus dan Cara Menghitung EBITDA. Anda bisa baca-baca lagi. 

Itulah ketiga perbedaan EBT, EBIT serta EBITDA. 

Cara mencari nilai EBT, EBIT dan EBITDA di laporan keuangan  

Bagaimana cara mengetahui angka-angka ini? Anda bisa melihatnya melalui laporan keuangan perusahaan, tepatnya pada laporan laba rugi perusahaan. Anda bisa download dahulu laporan keuangan perusahaan go public. Disini saya menggunakan contoh laporan keuangan PT Mayora Indah Tbk (MYOR). 


Yang dimaksud dengan EBT di laporan keuangan adalah laba laba sebelum pajak (nomor 2). Sedangkan EBIT di laporan keuangan sama dengan laba usaha (nomor 1). Sedangkan kalau anda mau cari EBITDA, maka rumusnya adalah: EBIT + Depresiasi. Anda bisa baca lagi cara hitung EBITDA disini: Rumus dan Cara Menghitung EBITDA.

0 comments:

Post a Comment