Website tentang analisis ilmu ekonomi, pelajaran ekonomi, akuntansi, berita ekonomi Indonesia dan dunia

Perbedaan Biaya Tetap, Biaya Variabel dan Semi Variabel + Contoh

Dalam dunia akuntansi, terutama terkait dengan budgeting / penganggaran / costing, kita mengenal adanya istilah BIAYA TETAP (fixed cost) dan BIAYA VARIABEL (variable cost). Aanda harus memahami perbedaan biaya tetap dan biaya variabel, serta contoh biaya tetap dan biaya variabel. 

Terutama kalau anda ingin berkecimpung di dunia pekerjaan costing, anda harus benar-benar memahami definisi serta penerapan praktik untuk kedua biaya tersebut. Oke, kita langsung masuk pada penjelasan biaya tetap dan variabel. 

BIAYA TETAP (FIXED COST)

Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya akan tetap sama / tidak berubah walaupun jumlah barang yang diproduksi berubah (bertambah / berkurang). Biaya tetap juga dapat didefinisikan sebagai biaya yang nominalnya tidak berubah walaupun terjadi perubahan pada kuantitas output yang dihasilkan perusahaan. 

Contoh biaya tetap adalah: Biaya gaji supervisor, biaya sewa, biaya penyusutan mesin, biaya asuransi, pajak, dan lain-lain.

Saya ambil satu contoh, biaya gaji supervisor. Ketika unit produksi menghasilkan output produksi 3.000 kg dalam sehari, dan keesokan harinya produksi menghasilkan output sebesar 5.000 kg dalam sehari, maka gaji supervisor produksi yang akan diterima akan tetap sama, tidak bertambah maupun berkurang. 

Biaya penyusutan mesin pun juga demikian. Perusahaan berhasil memproduksi output sebanyak 1 ton atau 500 kg, biaya penyusutan mesin akan tetap dihitung secara konstan / tetap selama masa penyusutannya tersebut. 

BIAYA VARIABEL (VARIABLE COST) 

Biaya variabel adalah biaya yang berubah seiring dengan perubahan jumlah barang / jasa yang dihasilkan perusahaan. Biaya varibel dipengaruhi secara langsung oleh fluktuasi pada suatu kegiatan usaha. Jadi konsep biaya variabel adalah ketika barang yang diproduksi semakin banyak, maka biaya yang dikeluarkan akan semakin besar, dan juga sebaliknya. 

Contoh biaya variabel adalah upah pekerja harian produksi. Pekerja harian upahnya biasanya dihitung berdasarkan banyak sedikitnya output yang mereka hasilkan. Jika seorang pekerja mampu menghasilkan output produksi lebih banyak, maka upah yang diterima pekerja tersebut akan lebih tinggi, dan juga sebaliknya. 

Contoh biaya variabel lainnya adalah komisi penjualan. Semakin tinggi target yang anda capai, semakin tingg komisi penjualan yang anda peroleh. Contoh lainnya adalah biaya bahan baku, biaya bahan bakar biaya bahan packing dan lain2. Semuanya itu adalah contoh2 biaya variabel perusahaan. 

Lalu pertanyaan selanjutnya: Bagaimana cara menghitung biaya tetap dan biaya variabel dan bagaimana rumusnya? Anda bisa baca artikelnya disini: Rumus Biaya Tetap dan Biaya Variabel (Belum terbit.. Coming soon). 

BIAYA SEMI VARIABEL (MIXED COST) 

Itulah perbedaan biaya tetap dan biaya variabel.. Selain biaya tetap dan biaya variabel, ada lagi biaya semi variabel. Biaya semi variabel adalah biaya yang perubahannya ditentukan dan juga tidak ditentukan oleh besar kecilnya operasional perusahaan. Dengan kata lain, biaya semi varibel dalam porsi tertentu akan menjadi biaya tetap, lalu selebihnya mereka akan menjadi biaya variabel. 

Contoh biaya semi variabel adalah biaya listrik. Biaya listrik yang digunakan untuk penerangan di pabrik termasuk dalam biaya tetap, karena banyak ataupun sedikitnya mesin yang dipakai, biaya penerangan yang dibutuhkan akan tetap sama. Meskipun di dalam suatu pabrik terdapat 10 orang atau 20 orang, biaya penerangan juga tetap sama. 

Akan tetapi biaya listrik yang digunakan untuk menggerakkan mesin pabrik termasuk dalam kategori biaya variabel, karena jika semakin sedikit mesin yang digunakan pada hari itu, otomatis biaya listrik perusahaan juga semakin kecil. 

0 comments:

Post a Comment