Di suatu perusahaan, kita mengenal departemen Acoounting (Akunting) dan biasanya menjadi satu divisi dengan departemen Finance (keuangan). Departemen Finance dan Accounting memiliki tugas antara lain menyusun laporan keuangan, pajak dan menjaga kesehatan keuangan (kas, utang, likuiditas) perusahaan.
Tanpa adanya departemen Accounting tentu saja fungsi perusahaan tidak akan bisa berjalan dengan baik. Kesehatan kinerja keuangan perusahaan juga tergantung dari kinerja yang & perencanaan yang dilakukan oleh departemen Finance dan Accounting.
Oleh karena itu, departemen Finance dan Accounting juga harus memiliki indikator-indikator kinerja yang jelas, agar departemen Accounting dapat dilihat pencapaian dan kontribusinya di dalam perusahaan.
Indikator kinerja dapat dituangkan dalam Key Performance Indicator (KPI) untuk departemen Finance dan Accounting, di mana jika departemen Accounting dapat mencapai target KPI, maka kinerja dapat dikatakan semakin bagus.
Lalu apa saja yang dapat dimasukkan dalam indikator penilaian kinerja (KPI) untuk divisi Finance dan Accounting? Berikut contoh KPI Finance dan Accounting:
Catatan: Untuk angka-angka target KPI diatas hanyalah contoh. Anda harus menyesuaikan dengan kondisi di perusahaan departemen anda masing-masing.
Itulah contoh KPI Finance dan Accounting yang dapat menggambarkan kinerja dan job description yang ada pada departemen finance dan accounting. Berikut penjelasan setiap indikator KPI Finance dan Accounting:
1. Rata-rata waktu menyelesaikan laporan keuangan
Accounting harus mampu menyelesaikan laporan keuangan, dan laporan keuangan juga harus disajikan secara akurat dan tidak ada penyimpangan. Kinerja ini dimasukkan dalam KPI, di mana Accounting diberikan target / deadline untuk menyelesaikan laporan keuangan tepat waktu.
Accounting diberikan deadline menyelesaikan laporan keuangan keuangan maksimal 5 hari setelah bulan berjalan. Jadi jika saat ini adalah bulan Januari, maka deadline penyelesaian laporan keuangan bulan Januari maksimal tanggal 5 Februari.
Kemampuan Accounting menyelesaikan laporan keuangan merupakan indikator kinerja yang penting, karena laporan keuangan nantinya akan digunakan oleh manajemen sebagai bahan evaluasi keuangan perusahaan dan strategi2 bisnis kedepan.
Semakin cepat divisi Acoounting menyelesaikan laporan keuangan, maka nilai / skor KPI-ya semakin bagus. Demikian juga sebaliknya.
2. Tax planning
Setiap perusahaan diwajibkan untuk menyusun laporan pajak (baik pajak perusahaan maupun pajak karyawan), serta membayar & menyampaikan laporan pajak tepat waktu tanpa ada penyimpangan.
Divisi Finance & Accounting dapat diberikan deadline penyampaian laporan pajak dalam JPI, sesuai ketentuan peraturan pajak. Misalnya pelaporan pajak harus diselesaikan setiap tanggal 30 akhir bulan. Jika mampu mencapai target tersebut, maka skor KPI tercapai, demikian sebaliknya.
KPI tax planning ini penting, mengingat apabila perusahaan terlambat atau tidak membayar pajak, maka perusahaan akan dikenakan sanksi dan denda dari instansi pajak. Membayar pajak merupakan kewajiban perusahaan yang harus diselesaikan tepat waktu dan benar.
3. Perputaran utang usaha
Merupakan kemampuan divisi Finance & Accounting untuk membayar utang usaha kepada supplier dan pihak ketiga lebih cepat, sehingga perputaran piutang usaha menjadi cepat dan perusahaan juga memiliki tingkat utang yang sehat (tidak menumpuk).
Perputaran utang usaha dihitung dari Beban Pokok Pendapatan / Utang Usaha. Semakin besar nilainya, menunjukkan bahwa perusahaan mampu membayar utang semakin cepat dengan frekuensi lebih banyak.
Sebagai contoh, perputaran utang usaha sebesar 14 kali artinya dalam 1 bulan perusahaan mampu menagih utang usaha sebanyak 14 kali.
4. Perputaran piutang usaha
Merupakan kemampuan perusahaan dalam menagih piutang kepada pelanggan. Semakin besar perputaran piutang usaha, maka KPI Finance & Accounting semakin bagus. Cara menghitung perputaran piutang usaha yaitu dari Penjualan Bersih / Rata-rata Piutang Usaha.
Di dalam suatu bisnis, jangan sampai perusahaan menumpuk piutang usaha terlalu banyak. Piutang usaha yang besar menunjukkan bahwa perusahaan mampu menjual barang (secara kredit) tapi tidak mampu menagih penjualan kreditnya ke pelanggan. Manajemen piutang dari tim Finance Accounting sangat dibutuhkan.
5. Persentase kelebihan budget antara realisasi vs anggaran
Divisi Finance dan Accounting umumnya melakukan perencanaan budget (anggaran) kepada tiap departemen maupun divisinya sendiri. Setiap anggaran budget yang diberikan harus dilakukan sebaik mungkin, sehingga tidak ada realisasi yang berada diatas anggaran budget, karena jika realisasi budget jauh lebih besar anggaran, hal ini merupakan pemborosan.
Sebagai contoh, budget yang dianggarkan untuk setiap divisi adalah Rp100 juta. Tetapi realisasinya bisa mencapai Rp200 juta. Ini artinya plannin budget dari tim Finance Accounting ada yang salah atau tidak efektif.
Maka dari itu, perlu adanya KPI yang menggambarkan kinerja Finance Accounting untuk melihat penyimpangan budget antara realisasi vs anggaran.
6. Jumlah temuan audit
Pekerjaan Finance dan Accounting memiliki hubungan erat dengan keuangan. Oleh karena itu, Divisi Accounting harus dapat meminimalkan jumlah temuan audit yang berkaitan dengan keuangan, misalnya adanya aliran dana yang tidak jelas.
7. Persentase piutang yang dibayar sesuai skedul
Divisi Finance dan Accounting juga perlu menganalisa berapa besar persentase piutang yang berhasil dibayar sesuai skedul, sesuai dengan aging schedule piutang yang sudah ditetapkan.
Hal ini menunjukkan keberhasilan divisi Finance dan Accounting dalam memanajemen piutang dan follow up pada pelanggan. Semakin besar persentase piutang yang dibayar, KPI Accounting semakin bagus. Hal ini juga mengindikasikan likuiditas perusahaan semakin baik.
8. Persentase pembayaran supplier yang sesuai skedul
Ketika perusahaan memiliki utang usaha kepad supplier, pasti ada termin-termin jangka waktu pembayaran yang dilakukan perusahaan. Dalam hal ini, Divisi Finance & Accounting harus mampu membayar utang supplier sesuai dengan skedul.
Semakin besar persentase pembayaran utang supplier, KPI semakin baik, karena hal tersebut juga dapat meningkatkan kredibilitas perusahaan di mata supplier.
9. Rata-rata ketersediaan cash flow setiap bulan
Finance & Accounting harus mampu menyediakan minimal dana cash flow tiap bulan, supaya ketika perusahaan membutuhkan kas ataupun dana darurat, perusahaan sudah siap dengan kas yang dimiliki.
Kemampuan mengelola perputaran uang untuk menyediakan cash flow juga menunjukkan bahwa perusahaan memiliki likuiditas yang bagus.
Itulah contoh KPI Finance dan Accounting yang bisa anda gunakan di perusahaan masing-masing. KPI diatas tidak harus dipakai semua. Anda bisa sesuaikan dengan kondisi masing2 perusahaan.
0 comments:
Post a Comment