Website tentang analisis ilmu ekonomi, pelajaran ekonomi, akuntansi, berita ekonomi Indonesia dan dunia

Arti Perbedaan Soft Skill dan Hard Skill

Istilah hard skill dan soft skill di dalam dunia perkuliahan hingga dunia kerja. Banyak yang mengatakan bahwa hard skill yang dimiliki seseorang harus diimbangi dengan soft skill. Bicara soal itu, sebenarnya apa itu hard skill dan soft skill? Apa perbedaan keduanya? Seberapa penting hard skill dan soft skill di dalam dunia kerja? Di artikel ini kita akan membahas tentang hard skill dan soft skill secara mendalam. 

DEFINISI PENGERTIAN HARD SKILL

Hard skill adalah kemampuan akademis (teknis) yang berkaitan dengan keahlian spesifik di bidang ilmu pengetahuan tertentu yang dimiliki seseorang.   

Jadi ketika anda sekolah, anda dapat materi pelajaran tentang matematik, ilmu pengetahuan sosial (IPS), sejarah dan lain-lain. Atau ketika anda kuliah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis anda mendapatkan mata perkuliahan akuntansi, pengantar bisnis dan manajemen, etika bisnis. 

Itu semua dinamakan dengan hard skill, karena menyangkut kemampuan akademis yang digunakan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan anda. 

Hard skill tentu saja tidak hanya menyangkut dunia sekolah / kuliah, tetapi juga dunia kerja. Contoh hard skill di dunia kerja adalah:

- Kemampuan seorang teknisi dalam membetulkan mesin-mesin yang rusak di ruang produksi. 

- Kemampuan seorang accounting untuk menyelesaikan laporan keuangan, pembukukan dan bekerja dengan tepat waktu (sesuai deadline). 

- Kemampuan seorang IT untuk membuat program software dan coding. 

- Kemampuan seorang administrasi untuk melakukan filling dokumen-dokumen dengan baik. 

Dan masih banyak lainnya. Itulah kenapa di lamaran-lamaran kerja, seorang pelamar pasti memberikan review tentang keahlian-keahilan akademisi yang dimiliki. Misalnya, ketika seorang accounting akan melamar pekerjaan, mereka akan menuliskan kemampuan mereka dalam hal pembukuan, menyusun laporan keuangan, kemampuan membuat jurnal-jurnal akuntansi dan lain2. 

DEFINISI PENGERTIAN SOFT SKILL  

Soft skill atau keterampilan lunak merupakan keterampilan yang dibutuhkan untuk berkomunikasi / berinteraksi dengan orang lain, pembentukan karakter, termasuk kemampuan untuk memanage dirinya sendiri (skill intrapersonal). 

Keterampilan-keterampilan dalam soft skill berkaitan dengan keterampilan: Kepemimpinan, kemauan untuk belajar dan berkembang, komitmen, kemampuan mendengar (menjadi pendengar yang baik), etika, kemampuan presentasi di depan publik, kemampuan memimpin, kemampuan untuk aktif di organisasi, kemampuan inovasi, kreativitas, kemampuan untuk mengambil inisiatif dalam tugas, jujur, mampu mengeluarkan pendapat dan lain-lain 

Jadi, soft skill adalah skill yang tidak berhubungan dengan akademik atau skill ilmu pengetahuan tetapi lebih kepada skill interaksi, karakter, skill sosial dan leadership. 

METODE PELATIHAN SOFT SKILL DAN HARD SKILL 

Seseorang yang memiliki hard skill yang sangat bagus, belum tentu bisa diikuti dengan kemampuan soft skillnya. Banyak orang yang pintar di bidang akademik, namun tidak memiliki kemampuan sosial yang baik. 

Maka, soft skill dan hard skill itu memiliki level yang sama.  Baik soft skill maupun hard skill harus sama-sama diasah dengan baik. Pada umumnya, di dunia sekolah dan kuliah hard skill lebih sering anda dapatkan (seperti pelajaran2 atau mata kuliah yang anda jalani).

Untuk melatih soft skill, maka bisa dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:

- Sering mengikuti organisasi di kampus anda 
- Mengikuti pelatihan / seminar leadership
- Mengikuti acara outbond
- Mengikuti seminar motivasi 
- Mengikuti kegiatan bakti sosial 
- Mengikuti pelatihan atau pendidikan karakter secara non formal 
- Dan masih banyak lainnya

Dengan mengikuti kegiatan2 tersebut, keterampilan anda untuk bersosialisasi dengan  orang lain akan semakin baik. 

Bagaimana dengan metode pelatihan hard skill sendiri? Well, metode pelatihan hard skill dengan soft skill sebenarnya mirip, yaitu bisa diasah melalui PELATIHAN-PELATIHAN. Hanya bedanya, pelatihan hard skill lebih menekankan pada pelatihan untuk meningkatkan lagi skill dari ilmu pengetahuan di bidang yang anda kuasai. Contoh pelatihan hard skill: Misalnya anda adalah akuntan, maka untuk meningkatkan hard skill, maka anda bisa melakukan hal2 berikut: 

- Mengikuti pelatihan akuntansi 
- Mengambil profesi akuntansi 
- Mengambil sertifikasi Brevet pajak
- Mengikuti seminar Otoritas Jasa Keuangan
- Mengikuti pertemuan anggota Ikatan Akuntan Indonesia 
- Mengikuti seminar-seminar pasar modal
- Dan masih banyak lainnya

0 comments:

Post a Comment