Website tentang analisis ilmu ekonomi, pelajaran ekonomi, akuntansi, berita ekonomi Indonesia dan dunia

Contoh Soal & Jurnal Dividen Saham dan Jawabannya

Ketika perusahaan berhasil memperoleh laba bersih, perusahaan memiliki hak untuk membagikan beberapa persen laba bersihnya kepada para pemegang saham (investor). Perusahaan bisa membagikan 20%, 30%, 50% laba bersihnya sebagai dividen. Tergantung dari kebijakan masing-masing perusahaan. Dividen diambil dari LABA DITAHAN. 

Kebijakan pembagian dividen ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dividen sendiri dibagi menjadi dua yaitu dividen tunai (kas) dan dividen saham. Artinya, perusahaan memiliki opsi untuk membagikan dividen dalam bentuk tunai atau saham.

Di pos kali ini, kita akan membahas tentang dividen saham, yaitu pembagian dividen yang diberikan dalam bentuk tambahan saham baru, bukan dari tunai (kas). 

CONTOH SOAL DIVIDEN SAHAM 

Tanggal 1 Agustus, PT Jaya Abadi mengumumkan pembagian dividen saham sebesar 20% dari jumlah saham beredar. Dividen saham dibagikan pada pemegang saham pada tanggal 12 Agustus.

Harga saham (harga pasar) perusahaan pada tanggal 1 Agustus ketika pengumuman dividen sebesar Rp1.000 per saham. Sedangkan saham berebdar perusahaan adalah 150.000 lembar saham. Sedangkan nilai nominal saham perusahaan sebesar Rp800 per saham. 

JURNAL PENCATATAN DIVIDEN SAHAM 

Dividen saham dapat dicatat menggunakan dua opsi berikut: 

1. Dicatat sebesar nilai nominal saham.
2. Dicatat sebesar harga pasar pada saat pengumuman dividen saham.

Pengumuman dividen saham akan mengurangi laba ditahan, karena dividen diambil dari laba ditahan perusahaan. Oleh karena itu, pada jurnalnya nanti laba ditahan akan masuk di akun DEBIT (berkurang). Catatan: Saldo normal laba ditahan adalah kredit jika terjadi penambahan. 

Jadi, dari pengumuman dividen saham tersebut, diketahui: 

- Harga pasar: Rp1.000
- Nilai nominal saham: Rp800
- Jumlah saham beredar: 150.000 lembar saham

MENCATAT DIVIDEN SAHAM SEBESAR NILAI NOMINAL  

Jurnal Pengumuman Dividen Saham


Perhitungan: 
Utang dividen saham = Persentase pembagian dividen x harga nominal saham x jumlah saham beredar = 20% x Rp800 x 150.000 lembar saham = Rp24.000.000. Demikian juga laba ditahan perhitungannya sama.

Pada saat mencatat pengumuman dividen, maka laba ditahan akan berkurang karena pembagian dividen mengurangi laba ditahan, sehingga laba ditahan masuk saldo debit. Saldo kredit adalah utang dividen saham karena masih ada utang dividen yang masih perlu dibayarkan pada pemegang saham, sehingga menambah utang dividen di saldo kredit. 

Jurnal Saat Dividen Dibagikan ke Pemegang Saham


Analisa: Setelah dividen dibayarkan ke pemegang saham, maka utang dividen saham lunas, sehingga saldonya menjadi debit dan utang dividen dieliminasi menjadi Modal Saham Biasa. 

MENCATAT DIVIDEN SAHAM SEBESAR HARGA PASAR  

Jurnal Pengumuman Dividen Saham


Perhitungan: 
Laba ditahan = Persentase pembagian dividen x harga pasar saham x jumlah saham beredar = 20% x Rp1.000 x 150.000 lembar saham = Rp30.000.000. 

Utang dividen saham = Persentase pembagian dividen x harga nominal saham x jumlah saham beredar = 20% x Rp800 x 150.000 lembar saham = Rp24.000.000.

Agio saham = Persentase pembagian dividen x jumlah saham beredar x (harga pasar saham - harga nominal saham) = 20% x 150.000 x (Rp1.000 - Rp800) = Rp6.000.000.

Analisa: Ketika mencatat pengumuman dividen menggunakan harga pasar, maka anda harus mengurangkan harga pasar saham- harga nominal saham sehingga menghasilkan agio saham. 

Kalau harga pasar > harga nominal, menghasilkan agio saham. Sebaliknya jika harga pasar < harga nominal akan menjadi disagio saham. 

Jurnal Saat Dividen Dibagikan ke Pemegang Saham 


Pada saat dividen dibagikan ke pemegang saham, maka jurnal dan analisanya sama seperti diatas sebelumnya ketika anda menggunakan metode pencatatan dividen menggunakan nilai nominal. 

Itulah contoh soal dividen saham dan jawabannya, beserta pencatatan jurnal dividen saham. 

0 comments:

Post a Comment