Website tentang analisis ilmu ekonomi, pelajaran ekonomi, akuntansi, berita ekonomi Indonesia dan dunia

Contoh KPI Quality Control

El Heze

Di perusahaan manufaktur atau perusahaan yang memiliki kegiatan utama memproduksi barang dan menjual kepada pelanggan / masyarakat, maka perusahaan membutuhkan divisi Quality Control (QC). 


Quality Control adalah divisi yang bertugas untuk mengontrol mutu dan kualitas produk, supaya produk yang dihasilkan perusahaan terjamin, aman, memiliki standar kualitas yang bagus. 

Sehingga produk-produk perusahaan dapat dikonsumsi dengan aman oleh masyarakat. Keberhasilan kinerja tim Quality Control juga merupakan keberhasilan perusahaan. Ketika produk perusahaan dapat dikonsumsi dengan aman, maka keberlangsungan perusahaan juga akan tetap terjaga. 

Oleh karena itu, kinerja divisi Quality Control harus dapat diukur dengan Key Performance Indicator (KPI). Buat anda yang sedang mencari contoh KPI Quality Control untuk diterapkan di perusahaan masing-masing, di pos ini kita akan bahas KPI yang bisa dimasukkan untuk divisi Quality Control.  

Berikut adalah contoh KPI Quality Control: 

Contoh KPI Quality Control (QC)
Keterangan: 

- Angka-angka capaian dan target KPI diatas adalah angka ilustrasi. Anda hendaknya menyesuaikan dengan capaian perusahaan anda masing-masing.  

- Kolom Capaian merupakan angka capaian tahun lalu. Sedangkan target KPI adalah target KPI yang harus dipenuhi di tahun ini. Dasar penentuan angka target KPI dilihat dari pencapaian tahun lalu. 

- Max berarti semakin besar angka pencapaian, berarti skor KPI semakin tinggi. Min berarti semakin kecil angka pencapaian, berarti skor KPI semakin tinggi.  

Berikut penjelasan untuk setiap poin KPI:   

1. Peningkatan nilai audit Quality Control 

Untuk perusahaan yang memproduksi barang dan dijual ke pelanggan (manufaktur), maka perusahaan akan diaudit oleh pihak ketiga (auditor eksternal) guna memastikan apakah standar kualitas produk dan prosedur kerja perusahaan sudah sesuai dengan standar yang berlaku umum. 

Semakin tinggi nilai audit eksternal yang diberikan terhadap kinerja tim Quality Control, maka skor-nya semakin bagus. 

2. Complaints quality 

Komplain / keluhan pelanggan yang terkait dengan kualitas produk harus menjadi fokus utama untuk pembenahan di departemen Quality Control. Semakin keluhan pelanggan misalnya produk yang dikonsumsi kualitasnya jelek, ditemukan benda asing bisa mempengaruhi kinerja Quality Control. 

Oleh karena itu, ukuran complaints quality harus masuk dalam KPI. Departemen Quality Control bertugas untuk mengedukasi, memastikan dan memantau bahwa kualitas produk sebelum dijual ke pelanggan sudah benar-benar sesuai dengan standar. 

Semakin kecil / sedikit jumlah komplain pelanggan yang berkaitan dengan kualitas produk, maka skor KPI departemen Quality Control semakin bagus / tinggi. Demikian juga sebaliknya.  

3. Rejected products (Produk yang ditolak di produksi) 

Reject product alias produk yang ditolak di produksi karena ada cacat produk, ditemukan benda asing, berkutu merupakan hal-hal yang harus dihindari. 

Semakin tinggi reject product, maka semakin tinggi juga biaya yang harus dikeluarkan. Karena reject product tidak bisa diproduksi dan dijual pada pelanggan. 

Quality Control harus dapat berkoordinasi dengan departemen produksi untuk meminimalkan adanya reject products, misalnya melalui pelatihan2 atau pemantauan secara rutin untuk barang2 yang akan diproduksi. 

Semakin kecil reject product, maka semakin tinggi skor KPI departemen Quality Control. Hal tersebut menunjukkan bahwa departemen Quality Control telah mampu meminimalkan potensi reject product melalui upaya2 koordinasi dan monitoring. 

4. Penurunan trend benda asing 

Terutama untuk perusahaan manufaktur yang memproduksi barang-barang konsumsi seperti makanan dan minuman, pengolahan bahan baku sampai menjadi barang jadi harus melalui proses seleksi yang baik. 

Jangan sampai ditemukan benda-benda asing (seperti logam, plastik, atau binatang) yang berbahaya untuk dikonsumsi masyarakat. Jadi penurunan trend benda asing bisa menjadi KPI departemen Quality Control. Semakin sedikit benda asing yang ditemukan, hal menunjukkan bahwa Quality Control mampu menjalankan proses Quality Manufacturing dengan baik. 

5. Cost yang dikeluarkan akibat ketidaksesuaian standard 

Ketidak-sesuaian standard barang yang dihasilkan, kualitas produk jelek karena cacat produk sehingga tidak bisa dijual pada pelanggan, menyebabkan ada additional cost bagi perusahaan. 

Dengan manajemen quality control yang baik, cost yang dikeluarkan akibat ketidaksesuaian standard ini bisa diminimalkan. Semakin kecil biaya yang dikeluarkan, maka skor KPI Quality Control semakin bagus. Demikian juga sebaliknya.  

6. Nilai kepuasan pelanggan terhadap kualitas produk

Setiap triwulan atau periode tertentu, departemen Quality Control dapat memberikan angket atau survei pada pelanggan, untuk menilai seberapa puas pelanggan terhadap kualitas produk. 

Survei pelanggan ini dapat diberikan dalam ukuran skor, misalnya 1-100. Atau skala likert 1-5. Angka skor ini nantinya akan masuk di penilaian KPI Quality Control. 

Tentunya, semakin tinggi angka / nilai kepuasan pelanggan terhadap kualitas produk, maka semakin tinggi skor KPI Quality Control. Demikian juga sebaliknya. Perlu ada upaya2 meningkatkan kualitas dan mutu produk, supaya pelanggan dapat memberikan nilai kepuasan yang tinggi. 

7. Laporan QC yang dibuat tepat waktu 

Quality Control harus membuat banyak laporan terkait jadwal inspeksi lapangan, apa saja yang telah dikerjakan, temuan-temuan yang berkaitan dengan kualitas produk dan solusinya. Dan masih banyak lagi laporan QC yang harus dibuat.  

Laporan-laporan tersebut harus dibuat dan dilaporkan tepat waktu. Semakin tinggi ketepatan waktu pelaporan, maka semakin bagus juga nilai KPI QC. Pelaporan ini sangat berguna untuk evaluasi perusahaan tidak tindakan2 perbaikan kedepan. 

Itulah contoh KPI Quality Control. Anda bisa mengadopsi ukuran-ukuran KPI untuk departemen Quality Control sesuai dengan kondisi masing-masing perusahaan. Semoga bermanfaat untuk anda. 

0 comments:

Post a Comment