Website tentang analisis ilmu ekonomi, pelajaran ekonomi, akuntansi, berita ekonomi Indonesia dan dunia

Job Desk HRD & Penjelasannya

El Heze

Divisi Human Resources and Development (HRD) adalah divisi berkaitan erat dengan pengembangan sumber daya manusia dalam perusahaan. Peningkatan kompetensi sumber daya manusia di setiap divisi tidak lepas dari peran program-program HRD. 


Departemen HRD memiliki beragam jenis pekerjaan, di mana HRD meng-handle sumber daya manusia dan mengembangkan program-program positif untuk kemajuan perusahaan, dan menciptakan lingkungan kerja yang baik. 

Oleh karena itu, divisi HRD sangat dibutuhkan perusahaan. Di pos ini, kita akan membahas deskripsi kerja utama dari departemen HRD. Berikut adalah job desk HRD dan penjelasannya:  

1. Melakukan seleksi dan rekrutmen pekerja 

Salah satu job desk HRD adalah mengadakan rekrutmen pekerja sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Apabila ada divisi yang membutuhkan tenaga kerja baru, maka untuk mendapatkan tenaga kerja, divisi tersebut harus melalui prosedur pengajuan ke HRD. 

HRD akan menyebarkan lowongan untuk spesifikasi kerja yang dibutuhkan, dan setelah mendapatkan calon pekerja, HRD akan melakukan seleksi pekerja baik melalui interview maupun tes tulis (psikotes). Berikut adalah job desk HRD yang terkait dengan rekrutmen kerja: 
  • Melakukan interview pada calon pekerja 
  • Memberikan psikotes dan penilaiannya 
  • Menentukan lolos tidaknya calon pekerja dalam proses interview  
2. Penggajian karyawan 

HRD memiliki tugas untuk membayarkan gaji karyawan / pegawai sesuai dengan tenggat waktu yang ditentukan perusahaan. Segala hal yang berkaitan dengan gaji, pemberian slip gaji merupakan job desk HRD. 

3. Pemberian kompensasi, bonus atau benefit lainnya 

HRD bertugas untuk mengevaluasi kinerja dan prestasi karyawan. Dari sinilah HRD bisa memutuskan besarnya pembagian kompensasi, bonus akhir tahun maupun benefit-benefit lainnya sesuai dengan prestasi setiap karyawan. 

Dalam job desk ini, HRD harus bisa bekerja se-objektif mungkin sesuai dengan keadaan di lapangan. Karena dalam pemberian kompensasi dan bonus, kredibilitas departemen HRD juga dipertaruhkan. 

4. Mengembangkan kegiatan training & development 

Mengadakan pelatihan-pelatihan karyawan, baik pelatihan internal (yang diadakan perusahaan sendiri), maupun pelatihan2 eksternal (pelatihan dengan menggunakan jasa pihak ketiga) wajib dilakukan HRD secara berkala. 

HRD harus memiliki program training karyawan yang sudah di-schedule sesuai jadwal. Pelatihan-pelatihan ini sangat berguna untuk mengembangkan kompetensi dan skill karyawan yang dibutuhkan di dunia kerja. 

Dunia bisnis pasti akan terus berkembang dengan peraturan2 dan kebutuhan yang baru. Maka dari itu, skill karyawan juga harus di upgrade salah satunya melalui training. Program training inilah yang harus disusun, dijalankan dan dievaluasi oleh HRD.

5. Manajemen & evaluasi kinerja 

Job desk HRD yang tidak kalah penting adalah melakukan manajemen kinerja dan evaluasi kinerja. HRD harus melakukan evaluasi kinerja setiap karyawan pada akhir periode tertentu (Bisa setiap kuartal atau di akhir tahun). 

HRD harus memberikan motivasi pada karyawan, khususnya bagi karyawan yang prestasinya masih kurang, dan memberikan apresiasi (bisa berupa bonus atau tambahan fasilitas) bagi karyawan yang dapat berkontribusi besar dalam perusahaan. 

Sedangkan manajemen kinerja berhubungan dengan evaluasi efektivitas program-program yang telah dijalankan oleh HRD. HRD juga mengevaluasi apakah perlu menambah, mengurangi pegawai. Jadi manajemen dan evaluasi kinerja juga berkaitan dengan poin-poin berikut: 
  • Apakah perlu mempertahankan karyawan tertentu?  
  • Apakah perlu menambah karyawan?
  • Apa yang kurang dari program-program training HRD? 
  • Apakah ada divisi lain yang kekurangan tenaga kerja?
  • Apakah perlu melakukan mutasi karyawan antar departemen?
  • Apakah ada divisi lain yang terlalu banyak tenaga kerja? 
  • Apakah gaji yang diberikan pada karyawan sudah sesuai dengan kinerja dan tanggung jawab masing-masing? 
Dengan evaluasi-evaluasi ini, HRD bisa menata sumber daya manusia lebih baik, melihat kekurangan-kekurangan yang ada, dan membenahinya sehingga kualitas sumber daya manusia dan keseimbangan kerja antar departemen dapat ditingkatkan. 

6. Membuat program-program untuk perusahaan dan karyawan 

Melakukan aktivitas pekerjaan di kantor pasti akan membuat seseorang menjadi jenuh. Maka dari itu, HRD harus dapat meminimalkan ketimpangan bekerja. HRD harus dapat menyusun program2 yang menguntungkan untuk perusahaan dan karyawan. 

Bukan hanya pelatihan-pelatihan yang bertujuan mengembangkan kompetensi individu. Tetapi juga program2 yang dapat menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan meningkatkan keakraban setiap divisi.

Harus diakui bahwa di dunia kerja pasti ada perbedaan pandangan. Di dunis kerja terdiri dari berbagai macam budaya, suku, keyakinan masing-masing. Program2 HRD misalnya, HRD menyusun kegiatan outbond / outing bersama. Atau mencipatakan kegiatan rekreasi kantor. 

Dengan cara ini, maka keakraban antar divisi, keakraban antar karyawan yang sebelumnya jarang bersosialisasi bisa lebih tercipta melalui program-program tersebut.  

7. Pengembangan karir sumber daya manusia 

HRD harus menyusun carrer plan, yang bertujuan untuk menyusun pengembangan karir setiap karyawan. Setiap karyawan memiliki kemampuan, kontribusi dan kompetensi yang berbeda-beda. 

Nah dalam hal ini, HRD perlu melihat perbedaan2 tersebut. Tentu saja, karyawan yang memiliki kontribusi baik di perusahaan harus diberikan pengembangan karir yang memadai. Sedangkan karyawan yang belum memberikan banyak kontribusi, dievaluasi kembali. 

Salah satu penyebab karyawan resign adalah karena karyawan merasa tidak adanya program kenaikan karir yang jelas di perusahaan, khususnya bagi karyawan yang sudah memberikan kontribusi di perusahaan namun karirnya stagnan. Oleh karena itu, rencana pengembangan karir dari HRD sangat dibutuhkan. 

8. Program pensiun dan regenerasi

HRD perlu melakukan analisa program pensiun karyawan. Karyawan yang sudah masuk usia pensiun, apalagi jika sudah tidak produktif bekerja, harus segera di-pensiunkan dan diberikan pesangon. Karena jika perusahaan mempertahankan karyawan2 yang sudah tidak efektif, tentu hal ini akan menghambat produktivitas perusahaan. 

Program pensiun yang dilakukan HRD juga diimbangi dengan program regenerasi karyawan. Keberlangsungan perusahaan salah satunya karena efektivitas program regenerasi. HRD harus menerapkan program2 ini secara berkelanjutan. 

KESIMPULAN 

Itulah job desk HRD dan pekerjaan-pekerjaan yang perlu menjadi fokus departemen HRD untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif. 

Departemen HRD harus bisa bekerja se-objektif mungkin. Apalagi departemen HRD banyak berkaitan dengan komunikasi antar karyawan, antar departemen.. Konflik2 kepentingan pasti sangat rawan terjadi dalam dunia kerja. 

Jika kira rangkum, berikut 8 job desk HRD utama: 

Job Desk HRD


0 comments:

Post a Comment