Website tentang analisis ilmu ekonomi, pelajaran ekonomi, akuntansi, berita ekonomi Indonesia dan dunia

Pengertian Balanced Scorecard dan 4 Perspektif Balanced Scorecard

Analisis balanced scorecard (BSC) sudah banyak sekali digunakan untuk memetakan dan mengintegrasikan pengukuran kinerja operasional di perusahaan. Dengan adanya balanced scorecard, manajemen dapat menyusun formulasi strategis implementasi operasional setiap individu untuk mencapai tujuan perusahaan. Balanced scorecard juga memungkinkan perusahaan untuk terus melakukan evaluasi kinerjanya dari perioda ke perioda. 

4 Perspektif Balanced Scorecard

Dalam balanced scorecard dikenal 4 ukuran perspektif yang digunakan untuk mengimplementasikan tujuan-tujuan strategis perusahaan. Berikut adalah empat perspektif balanced scorecard:

1. Ukuran keuangan / finansial

Ukuran keuangan berkaitan dengan bagaimana perusahaan harus mampu untuk meningkatkan pendapatan, menurunkan biaya, dan memaksimalkan nilai perusahaan. Ukuran keuangan dalam balanced scorecard memberikan petunjuk pada perusahaan apakah strategi2 yang digunakan perusahaan memberikan konribusi terhadap peningkatan laba dan penurunan biaya atau tidak. 

Tujuan keuangan berhubungan dengan: PROFITABILITAS yang bisa diukur melalui laba operasi, laba bersih, return on equity (ROE), economic value added (EVA). Tujuan keuangan lainnya adalah berkaitan dengan kemampuan perusahaan menciptakan pertumbuhan pendapatan yang cepat dan arus kas positif. 

Tujuan akhir perspektif keuangan adalah tercapainya hal-hal berikut ini: 

- Efektivitas rupiah per orang yang dilayani 
- Efisiensi biaya 
- Pertumbuhan jumlah dana 

2. Ukuran pelanggan

Ukuran pelanggan berkaitan dengan bagaimana perusahaan mengidentifikasikan pelanggan dan segmen pasar di mana unit perusahaan akan bersaing dan berbagai ukuran kinerja unit bisnis dalam segmen sasaran. Perspektif pelanggan menyangkut berbagai ukuran utama keberhasilan perusahaan, yang mencakup poin2 berikut: 

- Kepuasan pelanggan
- Retensi pelanggan
- Akuisisi pelanggan baru
- Profitabilitas pelanggan 
- Pangsa pasar dalam segmen sasaran 

Dengan perspektif pelanggan dalam BSC, perusahaan dapat mengidentifikasi seberapa kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan, serta pangsa pasar yang harus dimasuki oleh perusahaan untuk meningkatkan profitabilitas (ukuran keuangan). Sehingga, dengan ukuran ini, perusahaan bisa mengidentifikasi strategi2 yang harus dilakukan. 

Perspektif pelanggan adalah tercapainya tujuan-tujuan berikut: 

- Kepercayaan pelanggan
- Layanan (pada pelanggan) yang cepat
- Tanggung jawab sosial (baik pada pelanggan maupun masyarakat) 
- Pengembangan masyarakat  

3. Ukuran proses bisnis internal

Proses bisnis internal berkaitan dengan kemampuan internal perusahaan untuk berkembang, sehingga dapat berdampak pada kepuasan pelanggan dan pencapaian tujuan keuangan perusahaan. Proses bisnis internal memungkinkan unit bisnis untuk: 

a. Menarik perhatian dan mempertahankan pelanggan dalam segmen pasar sasaran. 
b. Memenuhi harapan keuntungan finansial para pemegang saham. 

Dalam proses bisnis internal, manajemen akan berusaha untuk meningkatkan proses bisnis yang ada. Dan dalam proses bisnis internal ini perusahaan harus mampu mengelola proses jangka panjang, yang terkait dengan pengembangan produk atau pengembangan kapabilitas untuk menjangkau kategori pelanggan yang baru. 

Perspektif proses bisnis internal adalah tercapainya tujuan-tujuan berikut: 

- Adanya integrasi proses layanan yang baik 
- Administrasi yang handal
- Produktivitas kerja meningkat 
- Peningkatan kualitas manajemen dalam semua proses bisnis 
- Zero deffect. 

4. Ukuran pembelajaran dan pertumbuhan 

Ukuran ini mengindentifikasikan infrastruktur yang harus dibangun untuk menciptakan pertumbuhan dan peningkatan kinerja jangka panjang. Sumber utama pembelajaran dan pertumbuhan adalah manusia, sistem dan prosedur. Nah, untuk mencapai tujuan-tujuan ada perspektif finansial, pelanggan dan proses bisnis internal, maka perusahaan harus melakukan investasi dengan memberikan pelatihan SDM, meningkatkan teknologi dan sistem informasi, menyelaraskan prosedur dan kegiatan operasional. Scorecard penting pada pembelajaran dan pertumbuhan adalah sebagai berikut: 

- Memperjelas dan menerjemahkan visi, misi, strategi
- Mengkomunikasikan dan mengaitkan berbagai tujuan dan ukuran strategis
- Merencanakan, menetapkan sasaran, menyelaraskan inisiatif strategi
- Meningkatkan umpan balik dan pembelajaran strategis

Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah tercapainya tujuan2 berikut: 

- Kapabilitas SDM
- Komitmen SDM
- Motivasi 
- Teknologi 

Jadi dalam 4 perspektif balanced scorecard, urutan yang paling utama adalah perspektif keuangan, karena tujuan akhir perusahaan adalah untuk mencapai profit dengan pengeluaran biaya seminimal mungkin. 

Kemudian urutan kedua adalah perspektif pelanggan, yaitu dengan mencari pelanggan sebanyak mungkin, meningkatkan jumlah pelanggan loyal, meningkatkan kepuasan pelanggan. Tanpa pelanggan, perusahaan tidak akan bisa mendapatkan profit. 

Urutan ketiga adalah perspektif bisnis internal, yaitu perusahaan harus dapat melakukan kegiatan proses produksi yang lebih baik, distribusi yang cepat, inovasi produk yang cepat, hubungan masyarakat yang luas, tanggung jawab sosial ke masyarakat menjadi lebih baik. 

Urutan keempat adalah perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, yaitu perusahaan harus memiliki sumber daya internal yang mumpuni. Perusahaan harus mampu meningkatkan moral karyawan, meningkatkan kompetensi karyawan, mengembangkan sistem informasi yang sesuai dengan bisnis perusahaan. 

Saat perusahaan mampu mencapai pembelajaran dan pertumbuhan, perusahaan pasti akan mampu menerapkan proses internal yang baik. Proses internal yang baik, akan menghasilkan peningkatan pelanggan (perspektif pelanggan). Saat perspektif pelanggan berhasil dicapai, perusahaan akan mampu mencapai sasaran akhir pada perspektif keuangan.  

0 comments:

Post a Comment