Dalam dunia akuntansi anda pasti akan sering menjumpai istilah laba ditahan (retained earning). Di dalam laporan keuangan, laba ditahan masuk di dalam Laporan Laba Ditahan atau istilah lama-nya adalah Laporan Perubahan Ekuitas. Apa yang dimaksud dengan laba ditahan?
Laba ditahan nama lainnya adalah saldo laba. Jadi, kalau anda membuka laporan keuangan perusahaan go public, anda pasti akan menemukan akun saldo laba ini pada laporan keuangan perusahaan.
Laba ditahan merupakan laba bersih yang ditahan oleh perusahaan untuk tidak dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Laba ditahan akan masuk dalam ekuitas perusahaan dengan tujuan untuk membayar utang atau reinvestasi kembali. Rumus laba ditahan adalah sebagai berikut:
Laba ditahan = Saldo laba / laba ditahan awal tahun + Laba (rugi) bersih tahun berjalan - Dividen.
Untuk mempermudah, silahkan lihat contoh laporan laba ditahan pada laporan keuangan perusahaan go public PT Indofood CBP Tbk (ICBP).
Saldo laba ditahan awal didapatkan dari akumulasi semua saldo laba perusahaan sejak perusahaan tersebut berdiri hingga hari ini. Nah, sebenarnya komponen pengurang saldo laba ditahan bukan hanya berasal dari pembagian dividen saja, tetapi bisa dari komponen2 lainnya. Tapi pada umumnya, hal yang utama harus anda perhatikan sebagai komponen pengurang laba ditahan adalah pembagian dividen kepada pemegang saham,
Apabila perusahaan memutuskan untuk tidak membagikan dividen, maka laba ditahan perusahaan pada tahun berjalan akan tetap "penuh", karena laba bersih perusahaan setelah pajak akan langsung ditambahkan pada saldo laba awal tahun.
Nah, itulah pengertian laba ditahan dan contoh laporan ekuitas dan akun laba ditahan. Semoga pos ini memberikan pencerahan pada anda yang selama ini masih bingung mengartikan apa itu laba ditahan.
Laba ditahan merupakan laba bersih yang ditahan oleh perusahaan untuk tidak dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Laba ditahan akan masuk dalam ekuitas perusahaan dengan tujuan untuk membayar utang atau reinvestasi kembali. Rumus laba ditahan adalah sebagai berikut:
Laba ditahan = Saldo laba / laba ditahan awal tahun + Laba (rugi) bersih tahun berjalan - Dividen.
Untuk mempermudah, silahkan lihat contoh laporan laba ditahan pada laporan keuangan perusahaan go public PT Indofood CBP Tbk (ICBP).
Saldo laba ditahan awal didapatkan dari akumulasi semua saldo laba perusahaan sejak perusahaan tersebut berdiri hingga hari ini. Nah, sebenarnya komponen pengurang saldo laba ditahan bukan hanya berasal dari pembagian dividen saja, tetapi bisa dari komponen2 lainnya. Tapi pada umumnya, hal yang utama harus anda perhatikan sebagai komponen pengurang laba ditahan adalah pembagian dividen kepada pemegang saham,
Apabila perusahaan memutuskan untuk tidak membagikan dividen, maka laba ditahan perusahaan pada tahun berjalan akan tetap "penuh", karena laba bersih perusahaan setelah pajak akan langsung ditambahkan pada saldo laba awal tahun.
Nah, itulah pengertian laba ditahan dan contoh laporan ekuitas dan akun laba ditahan. Semoga pos ini memberikan pencerahan pada anda yang selama ini masih bingung mengartikan apa itu laba ditahan.
kak mau tanya, apabila perusahaan tidak membagikan dividen karena laba bersih nya negatif, makan berapa jumlah laba ditahannya? terimakasih ka
ReplyDeleteKalau perusahaan tidak bagi dividen dan laba bersih negatif, maka laba ditahannya adalah: Saldo laba awal tahun - rugi bersih saja. Dividen tidak dimasukkan karena perusahaan tidak membagi dividen
Deletejadi intinya apakah laba ditahan=saldo laba ?
ReplyDeleteSama saja. Laba ditahan sama dengan saldo laba akhir periode / akhir tahun.
DeleteLaba ditahan (saldo laba akhir tahun) = Saldo laba awal tahun + / - laba (rugi) bersih - dividen (jika perusahaan bagi dividen)