Website tentang analisis ilmu ekonomi, pelajaran ekonomi, akuntansi, berita ekonomi Indonesia dan dunia

Analisis Laporan Keuangan: Keterbatasan Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah laporan yang harus disajikan dengan mencerminkan keadaan perusahaan yang sebenarnya. Terutama untuk perusahaan2 go public, laporan keuangan harus disajikan dan dipublikasikan kepada publik, sehingga para calon investor bisa menggunakan laproan keuangan ini sebagai dasar untuk menilai kinerja perusahaan dan mengambil keputusan investasinya. 

Dalam dunia akuntansi dan ekonomi, tentu saja anda tidak akan pernah luput dari pembahasan tentang laporan keuangan. Laporan keuangan itu sendiri sering digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan investasi, dan untuk menilai kondisi kinerja perusahaan di masa mendatang karena laporan keuangan memuat banyak komponen penting tentang hasil kinerja perusahaan selama periode tertentu. 

Namun laporan keuangan juga bukanlah laporan yang sempurna tanpa kekurangan apapun. Laporan keuangan juga memiliki kelemahan-kelemahan atau keterbatasan bagi para penggunanya. 

Apa saja keterbatasan laporan keuangan? Secara umum, terdapat 9 keterbatasan utama laporan keuangan yang perlu anda ketahui, yaitu sebagai berikut: 

1. Laporan keuangan bersifat historis, karena laporan keuangan merupakan transaksi dan peristiwa yang terjadi di masa lalu, bukan transaksi di masa mendatang. 

2. Laporan keuangan bersifat umum, baik dari sisi informasi maupun manfaat bagi pengguna. Adanya informasi khusus yang dibutuhkan pihak tertentu tidak dapat disajikan secara langsung dari laporan keuangan saja, karena sesuai karakteristik laporan keuangan, penyajian laporan keuangan harus bersifat umum. 

3. Bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian. Apabila terdapat kemungkinan kesipulan yang tidak pasti menegenai penilaian suatu pos, maka umumnya akan dipilih alternatif yang menghasilkan laba bersih atau niai aset yang paling kecil. 

4. Lebih menekankan pada penyajian suatu peristiwa atau transaksi sesuai substansinya dan realitas ekonomi daripada bentuk hukumnya / formalitas. 

5. Disusun menggunakan istilah2 teknis dan pemakai laporan keuangan diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi dan sifat dari informasi yang dilaporkan. 

6.  Tidak luput dari penggunaan berbagai pertimbangan dan taksiran.

7. Laporan keuangan hanya melaporkan informasi yang material. Padahal dalam transaksi perusahaan, juga terdapat informasi2 yang tidak material, yang mungkin itu juga sedikit banyak berpengaruh pada pengambilan keputusan. 

8. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan, sehingga menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber daya ekonomis dan tingkat kesuksesan antar bank. 

9. Informasi penyajian bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuantifikasikan umumnya diabaikan. 

Itulah 9 keterbatasan laporan keuangan. Namun sekalipun laporan keuangan memiliki keterbatasan, laporan keuangan tetaplah laporan yang harus disajikan dengan benar dengan objektif. Dalam melakukan analisa untuk menilai kinerja perusahaan, anda harus menggunakan banyak pertimbangan selain laporan keuangan seperti kondisi GCG perusahaan, analisis rasio keuangan dan lain2. 

0 comments:

Post a Comment