Website tentang analisis ilmu ekonomi, pelajaran ekonomi, akuntansi, berita ekonomi Indonesia dan dunia

Pengertian dan Cara Membuat Jurnal Penutup

Pengertian jurnal penutup adalah jurnal yang wajib dibuat di akhir periode akuntansi yang ditujukan untuk menutup akun-akun nominal yang hanya berlaku untuk periode berjalan, sehingga saldo-saldo akun yang telah ditutup nilainya menjadi 0 (nol) pada awal periode akuntansi selanjutnya.  

Seperti di definisi sebelumnya, bahwa jurnal penutup dibuat di akhir periode akuntansi dan akun yang ditutup adalah akun-akun nominal tertentu. Pertanyaannya: Akun-akun nominal apa saja yang dilakukan jurnal penutupan? 

Yaitu akun-akun: Pendapatan, beban, prive, ikhtisar laba rugi. Akun-akun tersebut harus ditutup di akhir periode karena akun2 ini cuma berlaku untuk periode berjalan dan tidak akan tersambung di periode akuntansi berikutnya. 

Misalnya akun beban. Akun ini perlu ditutup karena beban periode ini hanya berlaku untuk periode berjalan saja, yaitu untuk menghitung laba rugi perusahaan. Kemudian pada periode mendatang, akan muncul lagi jumlah beban yang berbeda. Pendapatan maupun beban untuk periode ini hanya berlaku untuk satu periode akuntansi berjalan saja. 

Nah, dengan adanya jurnal penutup, maka nantinya akun2 nominal tersebut bernilai nol (0) setelah diposting ke buku besar, sehingga akun2 yang ada di buku besar hanya akun riil saja alias akun2 yang ada pada neraca (laporan posisi keuangan). Akun-akun di neraca inilah yang muncul di neraca saldo periode selanjutnya.

FUNGSI DAN TUJUAN JURNAL PENUTUP 

1. Menutup saldo yang terdapat pada akun2 nominal, sehingga bernilai nol (0), karena akun2 nominal hanya berlaku pada satu periode berjalan.

2. Memisahkan transaksi pada akun-akun pendapatan dan beban sehingga tidak bercampur dengan jumlah pendapatan dan beban pada tahun / periode akuntansi selanjutnya. 

3. Untuk menunjang pembuatan neraca pada awal periode berikutnya. 

4.  Membuat saldo akun modal menunjukkan jumlah yang relevan dengan kondisi sebenarnya, sehingga jumlah saldo akun modal sama dengan jumlah modal akhir pada laporan neraca. 

5. Memudahkan proses pemeriksaan pembukuan, karena sudah dilakukan pemisahan2 transaksi antara periode sekarang dengan periode selanjutnya. 

6. Menyajikan informasi keuangan yang riil, relevan dan dapat dipertanggungjawabkan. 

CARA MEMBUAT JURNAL PENUTUP  

Seperti yang sudah kita simak sebelumnya bahwa jurnal penutup hanya diperlukan untuk menutup akun-akun nominal alias akun-akun sementara yang memuat laporan laba rugi yaitu: Pendapatan, beban, prive, dan ikhtisar laba rugi. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah penyusunan dan cara membuat jurnal penutup untuk tiap-tiap akun nominal.

JURNAL PENUTUP PENDAPATAN

Untuk menutup akun pendapatan dilakukan dengan cara memindahkan akun pendapatan ke akun ikhtisar laba/rugi. Dalam hal ini, anda perlu mencatat akun pendapatan berkebalikan dengan saldo normal yang seharusnya. Akun normal pendapatan ada di kredit. Pada jurnal penutup akun pendapatan ditaruh di debet pada ikhtisar laba rugi (kredit). Berikut jurnalnya:


JURNAL PENUTUP BEBAN 

Untuk menutup akun beban dilakukan dengan memindahkan akun beban ke ikhtisar laba rugi. Maka, anda perlu mencatat akun beban berkebalikan dengan saldo normal. Saldo normal beban ada di debet. Dalam jurnal penutup akun beban ditempatkan di kredit pada ikhtisar laba rugi. Berikut jurnalnya:  


JURNAL PENUTUP IKHTISAR LABA RUGI

Untuk menutup ikhtisar laba rugi, maka dilakukan dengan memindahkan semua saldo ikhtisar laba rugi ke akun modal. Untuk menutup ikhtisar laba rugi, ada dua kondisi yang mungkin terjadi. 

Pertama, perusahaan mengalami laba bersih (pendapatan lebih besar daripada beban). Maka ikhtisar laba rugi ditempatkan pada posisi debet pada modal. Berikut jurnalnya: 


Sedangkan jika perusahaan mengalami rugi bersih, maka ikhtisar laba rugi ditempatkan pada posisi kredit, dan modal di posisi kredit. Berikut jurnalnya:


JURNAL PENUTUP PRIVE 

Akun prive ditutup dengan cara memindahkan akun prive ke akun modal, yaitu menempatkan prive pada posisi kebalikan saldo normal (kredit) dan modal di debet. Berikut jurnalnya: 


Itulah pengertian jurnal penutup, kegunaan, fungsi dan cara membuat jurnal penutup. Setiap perusahaan akan membuat jurnal penutup sebagai bagian dari proses akuntansinya. Maka dari itu, anda perlu mempelajari dan mempraktikkan jurnal penutup di dalam pembukukan operasi bisnis. 

0 comments:

Post a Comment