Website tentang analisis ilmu ekonomi, pelajaran ekonomi, akuntansi, berita ekonomi Indonesia dan dunia

Teori Permintaan dan Penawaran Uang

Uang adalah alat transaksi yang digunakan di seluruh negara. Maka dari itu, uang memegang peranan penting dalam kehidupan seseorang terutama untuk melakukan TRANSAKSI. 

Perekonomian suatu negara berjalan karena adanya alat transaksi tersebut (uang). Di dalam transaksi kita mengenal adanya PERMINTAAN dan PENAWARAN UANG. Hal ini karena di setiap transaksi perdagangan yang melibatkan uang, pasti ada yang namanya permintaan (membeli barang) dan penawaran (menjual barang). 

Jadi di dalam ekonomi, anda harus mengenal tentang teori permintaan dan penawaran uang. Seperti apa itu? Mari kita bahas tentang teori permintaan dan penawaran uang. 

TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARAN UANG 

TEORI PERMINTAAN UANG 

Dalam teori permintaan uang, yang dimaksud dengan permintaan uang adalah kebutuhan masyarakat untuk memiliki uang. Kalau masyarakat membutuhkan uang, maka muncullah permintaan uang. Teori permintaan uang dibagi menjadi dua yaitu: Teori  kuantitas (klasik dan teori Keynes 

1. Teori klasik / kuantitas 

Dalam teori klasik, uang hanya dianggap sebagai alat tukar. Teori ini beranggapan jumlah uang yang diminta akan berbanding lurus dengna jumlah output / pendapatan. Ketika output meningkat, maka jumlah uang yang diminta juga meningkat dan sebaliknya.

Inti teori klasik adalah menggambarkan hubungan permintaan dan penawaran uang dari segi kuantitas. Maka, teori klasik disebut juga sebagai teori kuantitas (Quantity Theory of Money).

a. Teori Kuantitas David Ricardo 

David Ricardo mengatakan sebagai berikut: "Kuat atau lemahnya nilai uang sangat bergantung pada jumlah uang. Apabila jumlah uang bertambah menjadi dua kali lipat, maka nilai uang akan menurun menjadi setengah dari semula. 

Sebaliknya, jumlah yang berkurang hingga setengah, maka nilai uang akan naik menjadi dua kali lipat. Hal ini terjadi kaena jika jumlah uang naik menjadi dua kali lipat, otomatis nilai uang akan menurun menjadi setengahnya". 

b. Teori Kuantitas Irving Fisher 

Dalam teori permintaan uang, Irving Fisher mengatakan: "Perubahan nilai uang atau tingkat harga merupakan akibat adanya perubahan jumlah uang beredar. Bertambahnya jumlah uang yang beredar dalam masyarakat mengakibatkan turunnya nilai mata uang. Menurunnya nilai mata uang sama artinya dengan naiknya tingkat harga."

2. Teori Keynes 

Teori Keynes yang dikemukakan oleh John Maynard Keynes disebut juga sebagai teori preferensi likuiditas (Liquidity preferences theory), mengatakan 3 alasan utama mengapa rumah tangga atau seseorang memegang uang yaitu: alasan transaksi, motif berjaga-jaga dan motif memperoleh keuntungan atau biasa disebut sebagai motif spekulasi.

a. Alasan transaksi 

Seseorang memegang uang dengan tujuan mempermudah melakukan kegiatan transaksi secara rutin. Sebagai contoh, jika anda ingin membeli sebungkus Indomie di minimarket, anda harus membayar dengan uang tunai. Transaksi akan mudah dilakukan apabila anda memiliki uang tunai. 

b. Motif berjaga-jaga 

Masyrakat memegang uang tunai dengan tujuan untuk berjaga-jaga, yaitu persiapan menghadapi hal-hal yang tidak terduga / tidak diinginkan. Sebagai contoh, jika seseorang mengalami sakit atau kecelakaan, maka uang tunai sangatlah dibutuhkan. 

c. Alasan spekulasi (memperoleh keuntungan) 

Alasan lainnya, adalah alasan spekulasi. Seseorang memegang uang tunai dengan tujuan memperoleh keuntungan sesaat. Sebagai contoh, seseorang membeli kue nastar dalam jumlah besar saat harga kue nastar sedang murah. 

Lalu pedagang tersebut menjual nastar saat Hari Raya Lebaran, karena pedagang tahu bahwa saat Hari Raya Lebaran sangat banyak permintaan kue nastar, sehingga harga kue nastar naik, permintaan tinggi, dan pedagang tersebut mendapatkan keuntungan yang banyak. 

Nah, untuk membeli kue nastar di awal (sebelum Hari Raya Lebaran) ini, seseorang membutuhkan uang yang cukup banyak. 

TEORI PENAWARAN UANG 

Penawaran uang merupakan jumlah uang yang beredar di masyarakat. Uang yang beredar merupakan semua uang yang ada dalam perekonomian negara, baik mata uang dalam peredaran dan uang giral di bank2 umum. Ada dua konsep teori penawaran uang yaitu: Teori penawaran uang tanpa bank dan teori penawaran uang modern. 

a. Teori penawaran uang tanpa bank 

Teori ini adalah gambaran sistem standar emas, yaitu ketika emas menjadi satu-satunya alat pembayaran di masyarakat. Teori ini mengatakan bahwa jumlah uang beredar di masyarakat akan naik atau turun sesuai dengan ketersediaan emas di masyarakat. 

Uang beredar sepenuhnya ditentukan oleh proses pasar. Pemerintah ataupun perbankan tidak dapat mempengaruhi jumlah uang beredar di masyarakat. Penawaran uang bertambah ketika orang memproduksi lebih banyak emas. Pada teori ini, disebutkan bahwa jumlah uang beredar sangat tergantung dari produsen emas. 

Ada 2 standar yang digunakan pada teori penawaran uang tanpa bank, yaitu sebagai berikut: 

- Standar kertas

Merupakan sistem keuangan yang menggunakan uang kertas sebagai alat pembayaran yang sah dan tidak terbatas, namun tidak dapat ditukarkan emas dan perak. 

- Standar logam 

Standar logam dibedakan menjadi dua: Monometalisme dan bimetalisme. Monometalisme yaitu suatu negara hanya menggunakan satu logam mulia sebagai standar uang, misalnya menggunakan emas atau perak. 

Sedangkan bimetalisme dibagi menjadi tiga. Pertama, standar pincang yaitu standar uang yang menggunakan emas sebagai standar uang dan perak sebagai alat pembayarannya. 

Kedua, standar paralel yaitu standar uang yang menggunakan dua logam mulia yaitu emas dan perak sebagai standar uang. Namun perbandingan yang berlaku hanya satu macam yaitu menurut pasar. 

Ketiga, standar kembar yaitu standar uang 
yang menggunakan dua logam mulia yaitu emas dan perak sebagai standar uang.

b. Teori penawaran uang modern 

Teori ini mengatakan bahwa Bank Sentral memiliki otoritas moneter yaitu sebagai satu-satunya pihak yang punya kebijakan untuk memproduksi uang primer. Sedangkan lembaga perbankan adalah produsen sekunder untuk masyarakat. Uang sekunder / uang giral hanya dapat tumbuh jika ada uang primer. 

Itulah teori permintaan dan penawaran uang di dalam dunia ekonomi dan transaksi. Semoga tulisan ini bisa meningkatkan pengetahuan dan pemahaman anda semua terkait hal-hal yang berhubungan mengenai permintaan dan penawaran uang

0 comments:

Post a Comment