Website tentang analisis ilmu ekonomi, pelajaran ekonomi, akuntansi, berita ekonomi Indonesia dan dunia

Pengertian dan Cara Membuat Buku Besar Akuntansi

El Heze
Salah satu siklus akuntansi untuk membuat laporan keuangan adalah membuat BUKU BESAR. Buku besar tidak boleh anda lupakan karena buku besar adalah proses yang sangat penting dalam pembuatan laporan keuangan.



Di pos Bahas Ekonomi ini, kita akan membahas lengkap tentang buku besar dan cara membuat buku besar akuntansi step by step. 

PENGERTIAN BUKU BESAR (GENERAL LEDGER) 

Buku besar adalah buku yang berisi data-data transaksi perusahaan yang masuk ke dalam jurnal umum serta jurnal khusus. Jadi buku besar ini merupakan salah satu proses dalam siklus akuntansi. Buku besar berisi riwayat transaksi perusahaan pada periode akuntansi. 

CARA MEMBUAT BUKU BESAR AKUNTANSI 

Ada beberapa langkah utama agar anda bisa membuat buku besar akuntansi dengan mudah. Simak langkah-langkah membuat buku besar akuntansi berikut: 

1. Membuat Chart of Account (CoA)

Chart of Account (CoA) adalah daftar akun-akun yang dipakai dalam jurnal umum dan penyusunan buku besar. Pada buku besar, akun-akun aktif harus diberi nomor berurutan sesuai jenis akun-nya. Berikut adalah contoh akun CoA untuk buku besar: 



Diatas adalah CoA umum untuk kebanyakan perusahaan. Kode 1 biasanya digunakan untuk aset. Kode 2 untuk utang. Kode 4 untuk pendapatan. Kode 5 untuk HPP dan kode 6 biasanya untuk beban-beban. 

2. Membuat jurnal umum 

Jurnal umum merupakan aktivitas perusahaan untuk mencatat transaksi-transaksi pada periode tertentu berdasarkan kronologis urutan terjadinya transaksi. Tentang jurnal umum dan contoh cara membuatnya juga sudah pernah kita bahas di pos berikut: Membuat Jurnal Umum (Akuntansi) Perusahaan Dagang. 

Sekarang kita akan masuk ke jurnal umum terlebih dahulu. Di Bulan September, terdapat transaksi jurnal umum untuk PT Laris Jaya sebagai berikut: 

2 September: PT Laris Jaya menjual barang kepada pelanggan secara kredit. Nilai penjualannya adalah sebesar Rp2.000.000.

2 September. PT Laris Jaya berhasil menjual barang ke pelanggan kedua secara kredit juga. Nilai penjualan sebesar Rp3.500.000.  

3 September. PT Laris Jaya mengirimkan barang pesanannya kepada kedua pelanggan sebesar Rp5.500.000 

5 September. Membeli perlengkapan kantor secara kredit dengan jumlah transaksi sebesar Rp1.000.000 

9 September. PT Laris Jaya menerima pelunasan penjualan dari pelanggan pertama sebesar Rp2.000.000. 

10 September. PT Laris Jaya melunasi utang tanggal 5 September sebesar Rp1.000.000.   

11 September. Pelanggan kedua melunasi utangnya pada PT Laris Jaya sebesar Rp3.500.000 

13 September. Perusahaan menerima penjualan tunai dari pelanggan sebesar Rp1.200.000 

30 September. Perlengkapan kantor habis terpakai sebesar Rp500.000. 

Dari transaksi-tranaksi PT Laris Jaya diatas, berikut adalah jurnal umum PT Laris Jaya bulan September: 



Berikut saldo awal akun-akun PT Laris Jaya (asumsi): 


 3. Memasukkan jurnal umum ke buku besar 

Setelah jurnal umum selesai dibuat, anda harus memasukannya ke dalam BUKU BESAR. Ada format umum buku besar, yaitu buku besar 2 kolom, 3 kolom dan 4 kolom. Disini kita akan menggunakan format buku besar 4 kolom. Mari kita bahas. 

MEMBUAT BUKU BESAR 4 KOLOM 

Buku Besar 4 kolom
Dari jurnal umum tersebut, anda tinggal memasukkan ke buku besar. Setiap satu buku besar memiliki akun tersendiri. Berikut buku besar untuk setiap akun: 

Buku besar Kas, Piutang Usaha - Klik gambar untuk memperbesar
Buku besar persediaan, perlengkapan, utang usaha - Klik gambar untuk memperbesar
Buku besar pendapatan, HPP & beban perlengkapan - Klik untuk memperbesar
Itulah pengertian buku besar dan cara membuat buku besar akuntansi. Hanya dengan 3 langkah, anda sudah bisa membuat buku besar dengan mudah. 

Untuk pembuatan buku besar manual seperti di artikel ini mungkin akan lebih praktis diterapkan untuk usaha skala kecil. Tapi untuk usaha skala menengah dan besar, pembuatan buku besar manual akan terlalu rumit dan memakan waktu. 

Oleh karena itu, untuk perusahaan yang skalanya lebih besar, biasanya menggunakan software akuntansi seperti MYOB, Zahir, SAP untuk membantu penyusunan buku besar. Namun langkah2 penyusunan buku besar tetaplah sama seperti yang kita bahas di pos ini. Semoga bisa anda pahami dan bermanfaat.

0 comments:

Post a Comment