Website tentang analisis ilmu ekonomi, pelajaran ekonomi, akuntansi, berita ekonomi Indonesia dan dunia

Contoh KPI Informasi Teknologi - KPI IT

El Heze

Peran Informasi Teknologi (IT) dibutuhkan oleh semua perusahaan. Bahkan perusahaan yang fokusnya bukan dibidang IT, digital pun sangat membutuhkan support dari orang-orang yang ahli di bidang Informasi Teknologi. 



Setiap perusahaan membutuhkan server, koneksi internet yang layak, IT support bila terjadi masalah yang berkaitan dengan hardware maupun software. Untuk menyediakan informasi teknologi tersebut, tentu saja dibutuhkan departemen IT. 

Untuk mengukur performa kinerja departemen IT, maka departemen IT perlu diberikan Key Performance Indicator (KPI), sehingga dapat mengukur pencapaian departemen IT, apakah kinerjanya di perusahaan membuahkan hasil maksimal atau sebaliknya. 

Menyusun KPI IT memang tidak mudah, karena ukuran kinerjanya berbeda dengan departemen2 lain yang lebih mudah diukur seperti HRD, Marketing, Sales, Accounting yang memiliki ukuran kuantitatif lebih jelas. 

Tetapi departemen IT tetap saja memiliki indikator-indikator performa kunci yang dapat digunakan untuk mengukur pencapaian kinerjanya. Seperti apa KPI IT yang bisa digunakan di perusahaan? 

Berikut contoh KPI Informasi Teknologi - KPI IT yang dapat digunakan: 

Contoh KPI Informasi Teknologi - KPI IT

Keterangan: Angka target KPI diatas adalah angka contoh. Anda harus menyesuaikannya dengan angka target sesuai dengan kondisi masing-masing perusahaan. 

Berikut penjelasan untuk setiap indikator KPI IT: 

1. Percepatan respon time hardware & software 

Merupakan perbaikan hardwaare (kerusakan komputer, printer dan perangkat2 keras lainnya) serta software (aplikasi yang digunakan di perusahaan) yang dilakukan departemen IT sesuai permintaan user, yang dapat diselesaikan tepat waktu sesuai dengan Service Level Agreement (SLA). 

Semakin cepat IT menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan hardware dan software, maka nilai KPI-nya semakin bagus. Ukuran satuannya bisa diukur dengan persentase, misalnya targetnya adalah 93%. Artinya minimal IT harus bisa menyelesaikan keluhan2 (percepatan respon time) sesuai skedul sebanyak 93%.  

2. Uptime sistem jaringan komputer 

Uptime sistem jaringan komputer adalah jumlah waktu online dari server. Apabila persentase uptime servernya rendah, hal ini berarti hosting sering down. Sebaliknya, jika uptime server tinggi, artinya hosting lebih sering aktif. 

Sebagai bagian dari Informasi Teknologi, IT harus mampu menjaga uptime tetap aktif dan mencarikan solusi jika terjadi down pada jaringan komputer, supaya server tetap stabil dan bisa digunakan dengan lancar oleh seluruh user. 

Semakin tinggi uptime jaringan komputer (diukur dengan persentase), maka semakin bagus pencapaian KPI departemen IT. 

3. Downtime server 

Downtime server adalah penurunan jaringan server komputer sehingga tidak bisa digunakan. Semakin tinggi downtime, hal ini akan menghambat kinerja, apalagi jika user menggunakan server tersebut. 

Oleh karena itu, tugas departemen IT adalah melakukan maintenance, mencari alternatif yang bisa membuat server tetap online, tidak terjadi gangguan dan kerusakan-kerusakan yang menyebabkan server mati, macet atau lambar (downtime). 

Downtime server bisa dimasukkan dalam KPI IT, menggunakan ukuran menit. Semakin sedikit downtime server (menit downtime semakin berkurang), maka departemen IT berhasil menerapkan manajemen server dengan baik, sehingga skor KPI semakin bagus.  

4. Penyelesaian aplikasi yang dapat disesuaikan sesuai skedul 

Salah satu tugas IT adalah membuat, mengembangkan aplikasi-aplikasi sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Dengan perkembangan teknologi, IT juga harus bisa melakukan pengembangan aplikasi. 

IT harus bisa menyelesaikan aplikasi-aplikasi ataupun software2 buatan sesuai dengan skedul. Ukuran KPInya bisa diberikan dalam bentuk persentase (%). Jika IT dapat menyelesaikan pengembangan2 aplikasi dan software sesuai skedul dan persentase penyelesaiannya semakin tinggi, maka skor KPInya semakin bagus. 

5. Skor kepuasan user untuk departemen IT 

Departemen IT berkaitan dengan pelayanan. Oleh karena itu, ukuran kinerjanya bisa dinilai dan dirasakan oleh user (departemen lain). User dapat memberikan skor kepuasan untuk departemen IT, semakin tinggi skor kepuasan user terhadap layanan IT, maka semakin bagus skor KPI untuk departemen IT. 

Ukurannya bisa diberikan dalam bentuk skala likert 1-5. Semakin tinggi skornya, maka layanan kinerja IT dinilai semakin bagus. 

6. Jumlah aplikasi baru yang akan dibuat di tahun ini 

Departemen IT perlu mengembangkan dan melakukan update terhadap aplikasi dan software2 untuk kemajuan perusahaan. Jadi departemen IT harus memiliki planning dalam pembuatan dan pengembangan aplikasi. 

Misalnya manajemen memberikan target 4 aplikasi baru dibuat oleh departemen IT. Maka departemen IT harus mulai menyusun aplikasi2 apa saja yang perlu dibuat sesuai dengan kebutuhan perusahaan.  

Jika IT dapat membuat aplikasi baru sesuai dengan kebutuhan perusahaan, maka skor KPI-nya tercapai. Demikian juga sebaliknya. 

7. Rata-rata pengunjung website perusahaan  

Perusahaan yang bergerak di bidang transportasi, pemesanan tiket, atau yang banyak berhubungan dengan pelanggan baru melalui website, dapat diberikan KPI ini. 

Karena semakin banyak rata-rata pengunjung website, berarti departemen IT dapat mendesign website perusahaan agar semakin menarik dan mudah dicari masyarakat. Hal ini juga berpotensi meningkatkan pendapatan perusahaan, apalagi jika penjualan perusahaan banyak dilakukan via website, seperti perusahaan pemesanan tiket online. 

Itulah contoh KPI informasi teknologi yaitu KPI IT. Anda bisa adopsi KPI tersebut untuk perusahaan anda. Semoga bermanfaat.  

0 comments:

Post a Comment