Website tentang analisis ilmu ekonomi, pelajaran ekonomi, akuntansi, berita ekonomi Indonesia dan dunia

Laba Ditahan: Rumus, Pengertian & Contoh

Ketika belajar laporan keuangan perusahaan, anda pasti sering mendengar istilah LABA DITAHAN. Laba ditahan biasanya erat dengan laporan ekuitas (perubahan modal) perusahaan. Oleh karena itu, di pos ini kita akan bahas tentang Laba Ditahan: Pengertian laba ditahan, rumus laba ditahan dan contohnya di laporan keuangan perusahaan. 



PENGERTIAN LABA DITAHAN 

Laba ditahan (retained earnings) adalah laba bersih yang diperoleh perusahaan, tetapi tidak dibagikan (ditahan) kepada pemegang saham bentuk dividen. 

Dalam menjalankan kegiatan operasional, perusahaan pasti akan mendapatkan keuntungan dari penjualan bersih (menjual produk atau jasanya). Penjualan bersih dikurangi beban-beban operasional dan pajak akan menghasilkan laba bersih. 

Kemudian laba bersih tersebut ada yang dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen (khususnya untuk perusahaan go public). Tentu saja tidak seluruh laba bersih dibagikan kepada pemegang saham. 

Karena perusahaan membutuhkan modal untuk re-investasi. Jadi laba ditahan ini digunakan untuk re-investasi guna meningkatkan pertumbuhan perusahaan, dan digunakan juga untuk melunasi utang2 perusahaan, atau aksi korporasi. Beberapa kegunaan laba ditahan: 

1. Investasi kembali untuk pengembangan usaha
2. Melunasi utang 
3. Aksi korporasi (seperti right issue) 
4. Cadangan modal untuk investasi di masa mendatang 
5. Perkembangan usaha pada masa mendatang

Dalam praktikknya, memang jarang ada perusahaan yang membagikan 100% laba bersihnya menjadi dividen, karena perusahaan memang membutuhkan modal untuk kepentingan-kepentingan tersebut.  

RUMUS LABA DITAHAN 

Rumus laba ditahan adalah sebagai berikut: 

LABA DITAHAN = Laba bersih - dividen yang dibagikan   

LABA DITAHAN KUMULATIF = Laba ditahan periode lalu + laba ditahan periode berjalan 

Contoh soal laba ditahan: 

Hingga tahun 2020 perusahaan memiliki laba ditahan sebesar Rp200 miliar. Pada tahun 2021 perusahaan menghasilkan laba bersih sebesar Rp180 miliar. Kemudian perusahaan membagikan dividen sebesar Rp50 miliar pada pemegang saham di tahun 2021. Maka untuk menghitung laba ditahan tahun berjalan (2021): 

Rp180 miliar - Rp50 miliar - Rp130 miliar. 

Sedangkan untuk menghitung laba ditahan kumulatif = Rp200 miliar + Rp130 miliar = Rp330 miliar. 

Bagaimana jika di tahun berjalan ternyata perusahaan mengalami kerugian (rugi bersih)? Kalau rugi bersih, berarti laba ditahan kumulatif akan dikurangi dengan rugi bersih. Dan kalau perusahaan mengalami rugi bersih di tahun berjalan, biasanya perusahaan juga tidak membagikan dividen di tahun berjalan. 

Sebagai contoh, hingga tahun 2020 laba ditahan sebesar Rp200 miliar. Tetapi pada tahun 2021, perusahaan memperoleh rugi bersih sebesar -Rp20 miliar. Maka laba ditahan kumulatifnya menjadi = Rp200 miliar - Rp20 miliar = Rp180 miliar.  

CONTOH LABA DITAHAN DI LAPORAN KEUANGAN 

Kini anda sudah memahami apa itu pengertian laba ditahan, contoh dan rumus menghitung laba ditahan. Supaya lebih jelas, anda perlu melihat sendiri contoh laporan laba ditahan di dalam laporan keuangan perusahaan go public. 

Laba ditahan akan masuk ke laporan perubahan ekuitas (modal), yang disusun setelah laporan laba rugi. Hal ini karena laba ditahan dapat dihitung setelah mengetahui angka laba bersih, dan laba ditahan akan masuk ke ekuitas / modal perusahaan untuk investasi kembali dan lain2. Jadi laba ditahan masuk ke komponen laporan perubahan ekuitas. 

Sekarang kita lihat contoh laporan laba ditahan pada laporan keuangan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) berikut: 

Contoh laporan laba ditahan

Pada laporan keuangan perusahaan bagian laporan perubahan ekuitas (modal), laba ditahan bisa anda lihat pada akun Saldo Laba yang Belum Dicadangkan. Jadi di laporan perubahan ekuitas anda akan menemukan: Saldo laba yang dicadangkan dan saldo laba yang belum dicadangkan. 

Saldo laba dicadangkan adalah saldo laba yang sudah ditentukan penggunaannya oleh perusahaan. Sedangkan saldo laba belum dicadangkan berarti saldo laba tersebut belum ditentukan penggunaannya oleh perusahaan. Dengan kata lain adalah LABA DITAHAN. 

Pada contoh laporan keuangan UNVR diatas, jumlah laba ditahan UNVR tanggal 30 September 2020 adalah sebesar Rp6.298.393 dan tanggal 30 September 2019 sebesar Rp6.700.024 (Dalam jutaan Rupiah).

Anda bisa lihat rumus laba ditahan pada laporan diatas, yaitu berasal dari saldo laba ditahan awal periode + laba bersih periode berjalan - dividen yang dibagikan ke pemegang saham. Sama seperti yang kita ulas diatas tadi. 

Jumlah laba ditahan ini sebenarnya juga bisa dilihat  jumlahnya pada Laporan Posisi Keuangan (neraca): 
Klik gambar untuk memperbesar

Nominalnya sama dengan laporan perubahan ekuitas. Hanya bedanya, di laporan perubahan ekuitas anda bisa melihat lebih detail rincian angka-angkanya. 

Itulah pengertian laba ditahan, contoh laba ditahan dan rumus laba ditahan. Semog bermanfaat untuk anda yang belum mengerti tentang laba ditahan. 

0 comments:

Post a Comment