Website tentang analisis ilmu ekonomi, pelajaran ekonomi, akuntansi, berita ekonomi Indonesia dan dunia

Contoh Laporan Neraca Bentuk Stafel dan Skontro

El Heze

Dalam menyusun laporan neraca (laporan posisi keuangan), anda harus menggunakan format penyusunan laporan neraca, agar laporan neraca yang disajikan dapat dipahami oleh para pengguna laporan keuangan. 

 


Format penyusunan laporan neraca dibagi menjadi dua, yaitu laporan neraca bentuk stafel dan laporan neraca bentuk skontro. Di pos ini kita akan membahas kedua format laporan neraca tersebut, beserta contohnya. 

Sebelum masuk lebih dalam, anda perlu pahami terlebih dahulu isi laporan neraca. Laporan neraca terdiri dari tiga komponen yaitu: 

1. Aset (Aktiva)  

Aset adalah harta yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam laporan neraca, aset dibagi menjadi dua, yaitu aset lancar dan aset tidak lancar. Aset lancar adalah aset yang memiliki masa manfaat maksimal 1 tahun (jangka pendek) dan habis segera, karena aset tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan sehari-hari. 

Contoh-contoh aset lancar seperti kas & setara kas, piutang usaha, persediaan dan lain-lain. Sedangkan aset tidak lancar atau aset tetap adalah aset dengan masa manfaat diatas 1 tahun. 

Beberapa contoh aset tetap misalnya tanah, bangunan, kendaraan, mesin. Aset tetap memiliki nilai depresiasi / penyusutan, karena manfaatnya yang cukup panjang, dan aset tetap bukanlah aset habis pakai dalam jangka pendek. 

2. Kewajiban 

Kewajiban atau liabilitas adalah pendanaan perusahaan melalui utang oleh pihak ketiga seperti perbankan. Dalam laporan neraca, kewajiban juga dibagi menjadi dua, yaitu kewajiban lancar dan kewajiban tidak lancar (jangka panjang). 

Kewajiban lancar merupakan utang perusahaan yang memiliki jatuh tempo jangka pendek, yaitu maksimal 1 tahun. Kewajiban tidak lancar (jangka panjang) adalah utang perusahaan dengan jatuh tempo diatas 1 tahun.   

3. Ekuitas 

Ekuitas merupakan pendanaan dari modal perusahaan sendiri (non-utang). Beberapa komponen ekuitas dalam laporan neraca adalah saldo laba, laba bersih tahun berjalan, tambahan modal pemilik, penerbitan saham baru (jika perusahaan go public) dan lain2. 

LAPORAN NERACA & PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI 

Dalam laporan neraca, ASET disebut sebagai SISI AKTIVA karena menunjukkan harta yang dimiliki perusahaan. Sedangkan KEWAJIBAN & EKUITAS disebut sebagai SISI PASIVA karena menunjukkan pendanaan yang digunakan untuk memperoleh aset tersebut. 

Jadi laporan neraca itu bersumber dari persamaan dasar akuntansi, di mana rumus laporan neraca adalah sebagai berikut: 

AKTIVA = PASIVA
ASET = KEWAJIBAN + EKUITAS 

Nilai aset harus sama jumlahnya dengan kewajiban + ekuitas. Kalau nilainya berbeda, berarti kemungkinan besar ada komponen yang terlewat. Karena aktiva = pasiva, aset dengan kewajiban + ekuitas nilainya harus balance. 

LAPORAN NERACA BENTUK SKONTRO 

Neraca bentuk skontro disebut juga dengan neraca merupakan neraca Bentuk T atau Account Form. Disebut dengan neraca bentuk T karena neraca ini disusun bersebelahan antara sisi aktiva dengan passiva. 

Aktiva (aset) berada di posisi kiri, sedangkan pasive (kewajiban dan ekuitas) ditaruh di posisi kanan, sehingga laporan bentuk skontro ini bentuknya seperti huruf T. Berikut contoh format laporan neraca bentuk skontro: 
Laporan Neraca Bentuk Skontro

Itulah contoh laporan neraca bentuk skontro. Bisa anda perhatikan bahwa aset berada di sisi kiri, sedangkan pasiva dalam hal ini adalah kewajiban dan ekuitas ditaruh di sisi kanan, sehingga bentuknya seperti T (Akun T).

LAPORAN NERACA BENTUK STAFEL 

Neraca bentuk stafel adalah neraca dengan bentuk laporan memanjang kebawah. Jadi sisi aset berada di posisi paling atas. Kemudian dibawahnya adalah sisi pasiva yaitu kewajiban dan ekuitas. 

Neraca bentuk stafel disebut juga dengan neraca bentuk laporan (Report form) karena laporan bentuk stafel ini disusun secara berurutan dari atas kebawah. Berikut contoh laporan neraca bentuk stafel:  

Laporan Neraca Bentuk Stafel

Itulah penjelasan dan perbedaan antara laporan neraca bentuk stafel dan bentuk skontro. Jadi di dalam penyusunan laporan neraca, terdapat dua format tersebut. Anda bisa memilih salah satu sesuai dengan kondisi perusahaan anda masing-masing. 

NERACA BENTUK SKONTRO VS STAFEL 

Neraca bentuk skontro atau bentuk T biasanya lebih banyak digunakan oleh perusahaan skala kecil karena neraca bentuk T adalah neraca dengan format yang sederhana dan tidak membutuhkan terlalu banyak akun dan transaksi. 

Sedangkan neraca bentuk stafel pada umumnya digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang skala-nya sudah lumayan besar, karena sesuai namanya, neraca bentuk stafel adalah neraca bentuk laporan (report form). 

Maka dari itu, neraca bentuk stafel sering digunakan oleh perusahaan yang sudah memiliki banyak transaksi, lebih kompleks dan perusahaan2 yang skalanya besar. Berikut contoh format neraca bentuk stafel pada perusahaan go public yaitu PT Astra Agro Lestari Tbk: 

Contoh neraca bentuk stafel

Bisa anda lihat, pada neraca bentuk stafel diatas, di mana laporan neraca disusun memanjang kebawah, setelah kewajiban adalah ekuitas. 

Untuk menyusun laporan neraca, hendaknya anda menggunakan bentuk laporan secara konsisten, agar lebih mudah dilakukan konsep penandingan (matching principle).

Namun saat ini sudah banyak software akuntansi yang dapat digunakan untuk menyusun laporan keuangan termasuk neraca. Contohnya seperti Myob, Zahir, SAP dan lain-lain. Untuk menyusun laporan keuangan, anda juga bisa menggunakan fasilitas software akuntansi. 

0 comments:

Post a Comment