Website tentang analisis ilmu ekonomi, pelajaran ekonomi, akuntansi, berita ekonomi Indonesia dan dunia

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal

Struktur modal merupakan perbandingan pendanaan melalui utang dan pendanaan dengan ekuitas (modal sendiri).  Perusahaan bisa beroperasi apabila perusahaan memiliki modal. 



Modal tersebut bisa diperoleh dengan dua cara, yaitu melalui utang dan melalui ekuitas alias modal sendiri. Oleh karena itu, di dalam analisis keuangan, kita tidak pernah lepas dari istilah STRUKTUR MODAL, karena struktur modal bicara tentang pendanaan. 

Dalam kenyataannya, struktur modal perusahaan bisa berubah sesuai dengan kebijakan manajemen perusahaan. Selain itu, setiap perusahaan memiliki komposisi pendanaan utang dan ekuitas yang berbeda satu dengan lainnya. 

Hal ini karena ada banyak hal yang dapat mempengaruhi struktur modal dan pendanaan perusahaan. Sehingga ada perusahaan yang menggunakan lebih banyak dalam pendanaan (agresif). 

Ada perusahaan yang lebih banyak menggunakan ekuitas (konservatif). Atau perusahaan yang menggunakan pendanaan utang dan ekuitas berimbang (moderat). Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal:  

Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal

1. Ukuran perusahaan   

Ukuran perusahaan salah satunya dapat dilihat dati total aktiva yang dimiliki perusahaan. Perusahaan besar memiliki diversifikasi usaha lebih banyak dan memiliki aktiva besar. 

Hal ini membuat perusahaan dengan ukuran besar relatif lebih mudah untuk mendapatkan kredibilitas dalam menggunakan struktur utang lebih besar dari pihak ketiga (seperti perbankan). 

Perusahaan besar juga dapat menggunakan struktur ekuitas yang lebih banyak, karena perusahaan besar memiliki akses ke pasar modal. Perusahaan besar memiliki dana yang mencukupi untuk menerbitkan saham, sehingga dapat menggunakan pendanaan ekuitas lebih banyak.  

2. Profitabilitas 

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (laba bersih) dari penjualan setelah dikurangi dengan beban-beban yang dikeluarkan. Profit yang diperoleh perusahaan akan menambah modal (ekuitas). 

Semakin besar profitabilitas yang berhasil diperoleh, maka perusahaan memiliki kemampuan lebih besar untuk menggunakan pendanaan dari ekuitas ketimbang menggunakan utang. Profitabilitas yang besar akan menguatkan struktur pendanaan ekuitas perusahaan. 

3. Pertumbuhan perusahaan 

Pertumbuhan perusahaan merupakan tingkat perubahan total aset dari tahun ke tahun. Perusahaan yang sedang dalam tahap pertumbuhan pasti akan membutuhkan dana lebih besar buat ekspansi. 

Pendanaan untuk ekspansi akan lebih cepat diperoleh melalui utang, daripada menggunakan modal sendiri. Dengan menggunakan utang, struktur modal perusahaan akan lebih banyak, sehingga perusahaan dapat melakukan ekspansi usaha lebih cepat.  

4. Struktur aktiva 

Struktur aktiva adalah penentuan besarnya alokasi untuk masing-masing komponen aset, baik aset lancar maupun aset tetap. Struktur aset menggambarkan kekayaan perusahaan dilihat dari komponen aset tetap-nya. 

Jenis aset yang dimiliki perusahaan dapat mempengaruhi pemilihan pendanaan perusahaan. Perusahaan dengan struktur aset tetap yang besar akan lebih mudah memperoleh pendanaan berupa pinjaman utang, karena aset tetap yang besar dapat dijadikan sebagai jaminan dibandingkan jenis aset lainnya. 

Perusahaan dengan aset tetap besar dapat memberikan sinyal yang lebih meyakinkan pada kreditor untuk memberikan pinjaman pendanaan utang pada perusahaan. 

5. Risiko bisnis 

Semakin tinggi risiko bisnis perusahaan, maka perusahaan akan semakin sulit mendapatkan pendanaan utang dari kreditor. Karena semakin tinggi risiko bisnis, perusahaan juga berpotensi mengalami gagal bayar lebih besar. 

Sebagai contoh, ketika sektor suatu perusahaan sedang lesu, atau sektor perusahaan sedang menghadapi hambatan peraturan pemerintah, hal ini membuat perusahaan akan lebih sulit memperoleh pendanaan dari utang. 

6. Preferensi pemangku kepentingan (agensi) 

Struktur modal perusahaan juga ditentukan oleh para stakeholder seperti pihak manajemen, investor, kreditur. Setiap pemangku kepentingan (stakeholders) memiliki pandangan yang berbeda tentang penggunaan struktur modal ideal. 

Kesepakatan diantara para stakeholder akan mempengaruhi besar kecilnya pendanaan utang maupun pendanaan dari ekuitas. 

7. Growth opportunity 

Growth opportunity merupakan kesempatan perusahaan untuk bertumbuh di masa mendatang. Teori keagenan menyatakan adanya hubungan negatif antara growth opportunity dengan leverage. 

Perusahaan yang sedang dalam tingkat perkembangan yang pesat pasti ingin melakukan ekspansi usaha lebih besar. Ekspansi besar ini membutuhkan dana yang besa juga. Sehingga hal ini bisa mempengaruhi penggunaan struktur modal perusahaan.

8. Free cash flow (arus kas bebas) 

Free cash flow merupakan arus kas yang benar-benar tersedia untuk dibayarkan pada investor setelah perusahaan melakukan seluruh investasi yang dibutuhkan untuk operasionalnya. 

Free cash flow dapat digunakan untuk reinvestasi, sehingga menambah pendanaan modal perusahaan. Perusahaan juga dapat menggunakan arus kas bebas untuk kepentingan manajemen, ataupun dibagikan kepada pemegang saham. 

Penggunaan arus kas bebas harus melalui kesepakatan para stakeholder, sehingga dapat meminimalkan konflik keagenan. Penggunaan arus kas bebas untuk modal investasi akan mempengaruhi komponen struktur modal perusahaan. 

Itulah faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal perusahaan. 

0 comments:

Post a Comment