Website tentang analisis ilmu ekonomi, pelajaran ekonomi, akuntansi, berita ekonomi Indonesia dan dunia

Pengertian Retur & Jurnal Retur Pembelian dan Retur Penjualan

Di dalam transaksi akuntansi, kita mengenal istilah transaksi RETUR. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, retur artinya adalah kembali. Dalam konteks transaksi dagang dan keuangan, retur dapat diartikan sebagai pengembalian barang oleh pelanggan karena barang diterima tidak sesuai dengan harapan pelanggan. 

 

Retur (pengembalian barang) biasanya terjadi karena beberapa hal: Barang yang dipesan rusak, barang tidak sesuai spesifikasi, atau barang yang dikirim ternyata sudah expired. Beberapa hal inilah yang menjadi penyebab utama retur barang. 

Dalam transaksi dagang, retur dibagi menjadi dua yaitu: RETUR PEMBELIAN DAN RETUR PENJUALAN. 

RETUR PEMBELIAN 

Retur pembelian adalah pengembalian barang dari pembeli kepada penjual, yang disebabkan karena barang yang diterima tidak sesuai ekspektasi (cacat / rusak, kadaluarsa, tidak sesuai spesifikasi dan lain-lain). Retur pembelian dapat dibagi menjadi dua, yaitu: 

1. Retur pembelian secara tunai, yaitu barang yang dikembalikan pada penjual atas barang yang telah dibeli secara tunai, dengan perjanjian bahwa barang dapat diretur yang diikuti dengan pengembalian pembayaran. 

2. Retur pembelian secara kredit, yaitu barang yang dikembalikan pada penjual atas transaksi yang belum lunas (dibayar kredit). Jika retur pembelian secara kredit terjadi, maka pada pencatatan akuntansi, utang pembelian pada penjual akan berkurang. 

Retur pembelian membuat utang dagang pembeli kepada penjual berkurang, sehingga pada jurnal akuntansi retur pembelian dicatat di sisi kredit (berkurang), dan utang dagang dicatat di sisi debit (berkurang).

RETUR PENJUALAN 

Retur penjualan adalah penerimaan barang oleh penjual yang sudah dikembalikan pihak pembeli. Sama seperti retur pembelian, pengembalian barang dapat dikarenakan barang mengalami kerusakan, tidak sesuai spesifikasi atau kadaluwarsa. Terdapat tiga jenis retur penjualan: 

1. Retur penjualan yang mengembalikan kas pembeli
2. Retur penjualan yang mengurangi piutang pembeli 
3. Retur penjualan untuk mengganti barang yang rusak dengan barang yang baru 

Retur pembelian dan retur penjualan tentu saja dapat diminimalkan penjual. Sebelum mengirimkan barang, penjual harus cek terlebih dahulu kualitas barang, tanggal expired dan harus memenuhi request / kebutuhan pelanggan. 

Hal ini karena retur yang besar akan menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Apabila retur dapat diminimalkan, maka kerugian perusahaan juga dapat berkurang. 

Pada retur penjualan, piutang penjual terhadap pembeli akan dikurangi, sehingga pada pencatatan jurnal akuntasi, retur penjualan akan bertambah masuk di debet dan piutang dagang akan berkurang masuk di kredit. 

JURNAL RETUR PEMBELIAN 

Jurnal retur pembelian kredit

Jurnal retur pembelian tunai

Berikut contoh soal untuk jurnal retur pembelian: 

1/12 PT Maju membeli barang dagang secara tunai sebesar Rp30.000.000
7/12 PT Maju membeli barang dagang secara kredit sebesar Rp100.000.000 
15/12 Pembeli mengembalikan barang dagang yang dibeli tanggal 1/12 sebesar Rp3.000.000 
21/12 Pengembalian barang dagang yang dibeli tanggal 7/12 sebesar Rp10.000.000
27/12 Melunasi utang pembelian barang dagang tanggal 7/12 

Soal: Buatlah jurnal retur pembelian dan jurnal untuk seluruh transaksi diatas

Jawaban:

Jurnal Retur Pembelian

Pembahasan jurnal retur pembelian

Tanggal 1 Desember membeli barang secara tunai. Berarti pembelian bertambah dan kas berkurang. Lalu tanggal 7 Desember membeli barang secara kredit, berarti pembelian bertambah dan utang dagang juga bertambah. 

Tanggal 15 Desember terjadi retur pembelian dari transaksi tunai tanggal 1 Desember, maka kas akan bertambah karena uang pembeli dikembalikan dan retur pembelian juga bertambah, sehingga masuk di kredit. 

Tanggal 21 Desember terjadi retur atas pembelian kredit yang terjadi tanggal 7 Desember. Maka jurnlanya utang dagang akan berkurang dan retur pembelian bertambah (masuk di kredir). 

Tanggal 27 Desember perusahaan melunasi utang pembelian yang terjadi di tanggal 7 Desember. Maka utang dagang berkurang dan kas juga berkurang. Namun perusahaan hanya melunasi / membayar utangnya sebesar Rp90.000.000 bukan Rp100.000.000. 

Hal ini karena pada tanggal 21 Desember sudah dikurangi dengan retur pembelian kredit sebesar Rp10.0000.000, sehingga utang yang perlu dilunasi sebesar Rp90.000.000. 

JURNAL RETUR PENJUALAN

Retur Penjualan Kredit

Retur Penjualan Tunai

Berikut contoh soal retur penjualan dan jurnalnya: 

PT Makmur Abadi menjual barang dagangan sebesar Rp100.000.000. 70% dijual secara tunai dan 30% sisanya secara kredit. Perusahaan memiliki Harga Pokok Penjualan sebesar Rp50.000.000 dan Persediaan Akhir sebesar Rp30.000.000. 

Penjualan barang sebesar Rp25.000.000 akan dikembalikan karena adanya cacat produk dan tidak sesuai dengan spesifikasi, dengan rincian Rp15.000.000 adalah pengembalian secara tunai dan Rp10.000.000 adalah pengembalian penjualan secara kredit. 

Dari sini, kita dapatkan data bahwa terjadi retur penjualan tunai sebesar Rp15.000.000 dan retur penjualan kredit sebesar Rp10.000.000. Kemudian persediaan akan bertambah sebesar Rp25.000.000 (karena barang dikembalikan sehingga menambah persediaan), dan Harga Pokok Penjualan (biaya barang yang dijual) akan berkurang dengan nilai yang sama. 

Sehingga berikut adalah jurnal retur penjualan-nya: 




Itulah pengertian retur beserta contoh jurnal retur pembelian dan retur penjualan. Semoga bermanfaat dan bisa digunakan di dalam praktik akuntansi dagang. 

0 comments:

Post a Comment