Website tentang analisis ilmu ekonomi, pelajaran ekonomi, akuntansi, berita ekonomi Indonesia dan dunia

Asimetri Informasi: Adverse Selection dan Moral Hazard

Di dalam suatu perusahaan, akan terjadi suatu hubungan kontraktual antara pemegang saham dan manajer perusahaan. Adanya hubungan kontraktual ini akan menimbulkan suatu hubungan keagenan, di mana hubungan keagenan tersebut sangat berpotensi menghasilkan suatu konflik keagenan. Anda bisa baca lagi pos-nya disini: Penjelasan Teori Keagenan dan Konflik Keagenan. 

Salah satu penyebab konflik keagenan dikarenakan adanya ASIMETRI INFORMASI. Informasi asimetris adalah kepemilikan informasi yang tidak berimbang antara prinsipal dan agen karena distribusi informasi yang tidak sama. Manajer sebagai orang yang paling mengerti mengenai operasional dan keuangan perusahaan memiliki informasi yang jauh lebih banyak daripada pemegang saham.

Ketergantungan pihak eksternal pada angka akuntansi, kecenderungan manajer untuk mencari keuntungan sendiri, dan tingkat informasi asimetris yang tinggi menyebabkan keinginan besar bagi para manajer untuk memanipulasi kerja yang dilaporkan untuk kepentingan diri sendiri. Terdapat dua macam asimetris informasi, yaitu sebagai berikut:

1. Adverse selection

Yaitu bahwa para manajer serta orang-orang dalam lainnya biasanya mengetahui lebih banyak tentang keadaan dan prospek perusahaan dibandingkan investor pihak luar. Fakta yang mungkin fapat mempengaruhi keputusan yang akan diambil oleh pemegang saham tersebut tidak disampaikan kepada pemegang saham.

2. Moral Hazard

Yaitu bahwa kegiatan dilakukan oleh seorang manajer tidak seluruhnya diketahui oleh pemegang saham maupun pemberi pinjaman sehingga manajer dapat melakukan tindakan di luar pengetahuan pemegang saham yang melanggar kontrak dan sebenarnya secara etika atau norma mungkin tidak layak dilakukan.

Adanya masalah asimetris informasi tersebut menyebabkan timbulnya biaya keagenan yang harus dikeluarkan untuk dapat mengendalikan konflik tersebut dan menyelaraskan kepentingan agen dengan prinsipal. Biaya keagenan terdiri dari beberapa jenis sebagai berikut

1. The monitoring expenditures by the principle, yaitu biaya monitoring dikeluarkan oleh prinsipal untuk memonitor perilaku agen, termasuk juga usaha untuk mengendalikan perilaku agen melalui budget restriction dan compensation policies.

2. The bonding expenditures by the agent. The bonding cost dikeluarkan oleh agen untuk menjamin bahwa agen tidak akan menggunakan tindakan tertentu yang akan merugikan prinsipal atau untuk menjamin bahwa prinsipal akan diberi kompensansi jika ia tidak mengambil banyak tindakan.

3. The residual loss yang merupakan penurunan tingkat kesejahteraan prinsipal maupun agen setelah adanya agency relationship.

Untuk mengatasi masalah asimetri informasi yang menyebabkan munculnya biaya keagenan, maka diperlukan beberapa langkah. Bagaimana cara mengatasi masalah keagenan? Baca pos berikut: Cara-cara Mengatasi Masalah Keagenan. 

0 comments:

Post a Comment