Website tentang analisis ilmu ekonomi, pelajaran ekonomi, akuntansi, berita ekonomi Indonesia dan dunia

Cara-cara Mengatasi Masalah Keagenan

Dalam dunia akuntansi dan perusahaan anda pasti sering mendengar istilah agensi (agency). Pada pos ini: Penjelasan Teori Keagenan dan Konflik Keagenan, saya sudah menjelaskan banyak sekali mengenai teori keagenan. Pada dasarnya adanya perbedaan kepentingan ini dapat menciptakan adanya asimetri informasi antara pihak manajemen dengan para pemangku kepentingan. Baca juga: Asimetri Informasi: Adverse Selection dan Moral Hazard.

Adanya masalah keagenan, dapat menimbulkan peningkatan biaya-biaya yang seharusnya tidak diperlukan. Untuk mengontrol biaya keagenan, maka perusahaan dapat melakukan beberapa alternatif. Teori keagenan memprediksi bahwa perusahaan dengan rasio leverage yang lebih tinggi harus mengungkapkan lebih banyak informasi untuk mengurangi
kesenjangan informasi antara manajer dengan pemegang saham. 

Tambahan informasi juga diperlukan untuk menghilangkan keraguan pemegang obligasi terhadap dipenuhinya hak-hak mereka sebagai kreditor. Perusahaan juga dapat meminimalkan biaya keagenan dengan beberapa cara, yaitu sebagai berikut.

1. Meningkatkan pendanaan dengan utang.

Peningkatan utang akan menurunkan besarnya konflik antara pemegang saham dengan manajemen. Penggunaan utang juga dapat menurunkan free cash flowsehingga perusahaan dapat meminimalkan pemborosan yang dilakukan manajemen. 

Adanya pendanaan eksternal berupa utang juga dapat meminimalkan biaya keagenan yang dikeluarkan pemegang saham sehubungan dengan pengawasan manajemen karena pengawasan pihak kreditor biasanya jauh lebih ketat dan efektif daripada pengawasan pemegang saham diluar perusahaan dengan infomasi yang relatif terbatas.

2. Meningkatkan dividend payout ratio (DPR)

Pembayaran dividen akan menjadi alat monitoring sekaligus bonding bagi manajemen. Pembayaran dividend payout ratio akan menurunkan tingkat kelebihan free cash flow, sehingga adanya pembayaran dividen dapat digunakan sebagai mekanisma untuk mengurangi biaya agensi.

3. Meningkatkan kepemilikan saham manajerial

Kepemilikan saham manajerial memungkinkan manajer untuk dapat merasakan langsung manfaat dari keputusan yang diambil dan perusahaan juga akan menanggung kerugian dari keputusan yang diambil. Adanya kepemilikan manajerial dapat menyamakan kepentingan insider dengan pihak eksternal dan mengurangi peranan utang sebagai mekanisma untuk mengurangi biaya keagenan. 

Semakin besar kepemilikan manajerial, maka insider akan semakin berhati-hati dalam menggunakan utang karena mereka ikut menanggung konsekuensi dari tindakannya. Dengan peningkatan kepemilikan saham manajerial, manajer akan berperilaku sebagai pemilik perusahaan dan meningkatkan kesejahteraannya yang tercermin dalam peningkatan harga saham.


4. Meningkatkan kepemilikan institusional sebagai monitoring agents

Adanya distribusi antara pemegang saham dari luar, yaitu institutional investor dapat mengurangi biaya keagenan. Hal ini dikarenakan adanya kepemilikan dapat mewakili suatu sumber kekuasaan yang dapat digunakan untuk mendukung atau sebaliknya terhadap keberadaan manajemen. Kepemilikan oleh institusi lain dapat mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal terhadap kinerja manajemen.

Selain keempat cara tersebut, ada beberapa mekanisma pengawasan yang dapat mengurangi konflik keagenan yaitu sebagai berikut.

1. Kepemilikan terkonsentrasi

Kepemilikan dikatakan terkonsentrasi jika untuk mencapai kontrol dominasi atau mayoritas dibutuhkan penggabungan lebih sedikit investor. Jika kontrol dipegang oleh sedikit investor, maka akan semakin mudah kontrol tersebut dijalankan. Kepemilikan terkonsentrasi memiliki kekuatan kontrol yang lebih rendah dibandingkan dengan kepemilikan institusional karena mereka tetap harus melakukan koordinasi untuk menjalankan hak kontrolnya. 

Di sisi lain, mekanisma kepemilikan terkonsentrasi juga memiliki kemungkinan lebih kecil untuk munculnya peluang bagi kelompok investor yang terkonsentrasi untuk mengambil tindakan yang merugikan investor lain.

2. Pasar manajer

Masalah keagenan akan berkurang dengan sendirinya karena manajer akan dicatat kerjanya oleh pasar manajer, baik yang ada dalam perusahaan sendiri maupun yang berasal dari luar perusahaan. Lapisan manajer atas akan digantikan oleh manajer lapisan bawahnya jika kinerjanya kurang memuaskan. Persaingan di pasar manajer ini akan memaksa manajer bertindak sebaik mungkin untuk kemajuan perusahaan.

Namun, mekanisma pasar manajer ini tidak dapat sepenuhnya berjalan karena pasar manajer bukan merupakan pasar yang sempurna. Kelangkaan tenaga manajer dan sikap perlawanan dari pihak manajer agar posisinya tidak diganti merupakan salah satu faktor yang menghambat diterapkannya mekanisma pasar manajer untuk mengurangi masalah keagenan.

0 comments:

Post a Comment