Baca bagian I tulisan ini: Jenis-Jenis Pengangguran dan Penyebabnya - Bagian I. Pengangguran dibagi menjadi dua jenis, yaitu berdasarkan penyebab terjadinya dan lama waktu kerja.
Jenis pengangguran berdasarkan lama waktu kerja, bisa dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
a. Pengangguran terbuka (open unemployment)
Pengangguran terbuka merupakan pengangguran dimana orang sama sekali tidak bekerja dan sedang berusaha mencari pekerjaan. Pengangguran terbuka dapat disebabkan karena tidak tersedianya lapangan kerja, ketidakcocokkan antara kesempatan kerja dengan latar belakang pendidikan dan tidak mau bekerja.
Rumus untuk menghitung tingkat pengangguran terbuka di suatu negara adalah sebagai berikut:
b. Setengah menganggur (underemployment)
Pengangguran ini merupakan situasi dimana orang tersebut bekerja, tetapi tenaganya kurang termanfaatkan yang diukur dari jam kerja, produktivitas kerja, dan penghasilan yang diperoleh. Contoh pengangguran ini adalah pekerja lepas (freelance) dimana tidak ada kepastian mengerjakan pekerjaan pada waktu tertentu.
Rumus untuk menghitung tingkat masyarakat setengah menganggur adalah sebagai berikut:
Pengangguran ini terjadi karena tenaga kerja tidak bekerja secara optimal. Kondisi ini disebabkan adanya ketidaksesuaian antara pekerjaan dengan kemampuan dan bakatnya. Dampaknya, akan berpengaruh pada produktivitas kerja dan penghasilan yang rendah.
Contoh: Lulusan keperawatan bekerja sebagai sekretaris di sebuah perusahaan, sehingga tidak bisa menjalankan fungsi dengan baik dan menghambat proses kerja. Pengangguran terselubung bisa juga terjadi karena terlalu banyak tenaga kerja yang digunakan dalam suatu divisi.
Rumus untuk menghitung tingkat masyarakat setengah menganggur adalah sebagai berikut:
c. Pengangguran terselubung (disguised unemployment)
Pengangguran ini terjadi karena tenaga kerja tidak bekerja secara optimal. Kondisi ini disebabkan adanya ketidaksesuaian antara pekerjaan dengan kemampuan dan bakatnya. Dampaknya, akan berpengaruh pada produktivitas kerja dan penghasilan yang rendah.
Contoh: Lulusan keperawatan bekerja sebagai sekretaris di sebuah perusahaan, sehingga tidak bisa menjalankan fungsi dengan baik dan menghambat proses kerja. Pengangguran terselubung bisa juga terjadi karena terlalu banyak tenaga kerja yang digunakan dalam suatu divisi.
Contohnya, sebuah perusahaan mempekerjakan 10 karyawan untuk menangani divisi marketing. Padahal, hanya dengan 8 orang pekerjaan marketing dapat tertangani dengan baik. Artinya, 2 orang tersebut adalah pengangguran terselubung.
Baca juga: Cara-cara Mengatasi Pengangguran
0 comments:
Post a Comment