Di bagian I pos sebelumnya, saya sudah membahas mengenai contoh soal dan uji heteroskedastisitas menggunakan uji glejser. Anda bisa baca pos-nya disini: Uji Asumsi Klasik Regresi: Contoh Kasus Uji Heteroskedastisitas + Analisis - Bagian II. Di bagian II pos ini, saya akan membahas output dan analisis interpretasi uji heteroskedastisitas.
Kriteria pengujian glejser:
Ø Nilai signifikansi antara
variabel independen dengan absolute residual > 0.05 --> Tidak terjadi
heteroskedastisitas
Ø Nilai signifikansi antara
variabel independen dengan absolute residual < 0.05 --> Terjadi heteroskedastisitas
Dapat
dilihat pada output Coefficients pada
nilai Sig yang menunjukkan tingkat
signifikansi antara variabel independen dengan absolute residual (ABS_RES). Nilai
signifikansi per variabel secara parsial dapat dijabarkan sebagai berikut:
·
Signifikansi
biaya produksi dengan ABS_RES sebesar0.475
·
Signifikansi
biaya distribusi dengan ABS_RES sebesar 0.946
·
Signifikansi
biaya promosi dengan ABS_RES sebesar 0.736
Sig
menunjukkan bahwa setiap variabel independen memilikinilai > 0.05, sehingga
dapat disimpulkan bahwa model ini tidak mengalami masalah heteroskedastisitas.
Atau dengan kata lain, tidak terjadi ketidaksamaan varians pada biaya produksi,
biaya promosi dan biaya distribusi terhadap nilai absolute residual yang
artinya model regresi memiliki varians yang sama.
Uji Scatter Plot
Alternatif
uji tambahan pada uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan
uji scatter plot. Uji scatter plot ini sifatnya hanyalah sebagai uji tambahn
atau uji pendukung. Langkah-langkah pengujian:
1. Pilih Menu à
Analyze à
Regression .. sehingga tampak tampilan di bawah
1. Klik tombol reset untuk menghapus seluruh input..
Pengisian:
Ø Dependent.
Masukkan
variabel Tingkat Penjualan.
Ø Independent(s).
Masukkan
Biaya Produksi, Biaya Distribusi, dan Biaya Promosi. Kemudian tekan Method dan pilih Enter.
2. Tekan tomnol Plots. Pengisian:
Ø Masukkan variabel SRESID pada sumbu (pilihan) Y.
Ø Masukkan variabel ZPRED pada sumbu (pilihan) X.
SRESID berisi data residu (eror) yang telah
distandardisasikan, sedangkan ZPRED adalah data hasil prediksi variabel dependen
yang telah distandardisasikan. Sehingga grafik akan menampilkan hubungan eror
dengan prediksi awalnya.
3. Abaikan bagian lain dan tekan Continue --> OK. Lalu muncul output seperti dibawah ini
Model
regresi dapat dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas apabila memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut.
a.
Jika
terdapat pola tertentu, seperti yang ada membentuk pola tertentu secara
teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka hal ini
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
b.
Jika
tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Dari grafik diatas, terlihat bahwa
titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertntu yang jelas.
Titik-titik (plot) tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Artinya,
pada kasus ini tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga
model regresi layak digunakan untuk memprediksi Tingkat Penjualan berdasarkan
masukan variabel independennya.
0 comments:
Post a Comment