Barang persediaan adalah salah satu aset yang dimiliki perusahaan. Dalam operasi usaha, perusahaan harus memiliki persediaan, karena jika perusahaan kekurangan barang persediaan, perusahaan akan kesulitan untuk memproduksi suatu produk. Persediaan sendiri termasuk dalam aktiva lancar. Oleh karena itu, di dalam laporan keuangan, persediaan termasuk dalam laporan posisi keuangan / laporan neraca.
Nah, persediaan sendiri sebenarnya terdiri dari bermacam-macam jenis. Maka dari itu, di pos ini saya akan memaparkan konsep persediaan barang. Berikut adalah jenis-jenis persediaan barang menurut klasifikasinya.
Untuk sektor perusahaan dagang yang kegiatan usahanya membeli dan menjual kembali barang, jenis-jenis persediaan pada perusahaan dagang pada umumnya adalah sebagai berikut:
1. Persediaan barang dagangan. Persediaan ini untuk menyatakan adanya barang2 fisik yang dimiliki perusahaan, dengan tujuan dijual kembali. Barang dagangan secara fisik tidak berubah, sampai barang tersebut dijual kembali (jika barang terjual, maka akan mengurangi nilai persediaan).
2. Persediaan lain-lain. Yang termasuk dalam persediaan ini adalah peralatan kantor, alat pembungkus dan lain2, dan jangka waktu pemakaiannya relatif pendek, yang akan dibebankan sebagai biaya administratif dan umum atau dibebankan sebagai biaya pemasaran (Sumber: Harnanto, 1994).
Barang-barang ang dijual di Alfamart masuk dalam persediaan barang, dan nilainya dicatat di aktiva lancar pada laporan posisi keuangan.
Jenis-jenis persediaan ini akan berbeda lagi dengan persediaan yang dimiliki oleh perusahaan manufaktur. Jenis-jenis persediaan pada perusahaan manufaktur / perusahaan industri adalah sebagai berikut:
1. Persediaan bahan baku, merupakan bahan yang dibeli dari pemasok atau diperoleh dari alam. Contoh persediaan bahan baku: Lombok, udang, ikan, tepung. Bahan baku ini harus diproses lebih lanjut agar bisa menghasilkan suatu produk jadi dan dijual di pasaran.
2. Persediaan bahan dalam proses, merupakan bahan baku yang sedang diproses di dalam proses produksi, namun belum sampai pada produk jadi. Barang dalam proses masih harus diproses lebih lanjut untuk meghasilkan barang jadi. Nama lain persediaan dalam proses adalah persediaan barang setengah jadi.
3. Persediaan barang (produk) jadi, merupakan bahan baku yang sudah diproses di proses produksi, hingga menghasilkan produk jadi yang benar-benar siap dijual pada pelanggan.
4. Persediaan bahan penolong, merupakan bahan yang dapat dipakai untuk membantu bahan baku dalam pembuatan produk / barang jadi.
5. Persediaan bahan lainnya, merupakan barang-barang yang tidak memiliki pengaruh terhadap kegiatan produksi. Contohnya adalah perlengkapan kantor.
Persediaan barang juga dapat dibedakan menurut fungsinya. Jenis-jenis persediaan barang menurut fungsinya dibagi menjadi:
1. Bath stock / lot sizr inventory, merupakan persediaan yang sengaja diadakan untuk kebutuhan saat itu saja, karena perusahaan akan membuat barang2 atau membeli barang dalam jumlah besar daripada jumlah yang dibutuhkan saat itu.
2. Fluctuation stock, merupakan persediaan untuk menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak mampu diramalkan sebelumnya.
3. Anticipation stock, merupakan persediaan yang diadakan perusahaan guna menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diramalkan, berdasarkan pola musiman dalam satu tahun. Hal ini berguna untuk menghadapi ketersedian bahan baku, sehingga tetap dapat memenuhi permintaan pelanggan sesuai dengan spesifikasi produk yang diminta oleh pelanggan.
Dalam persediaan, terdapat juga yang namanya persediaan barang konsinyasi. Barang konsinyasi merupakan barang yang dititipkan penjual kepada penyalur (pemilik toko) untuk dijual di tokonya dengan sistem komisi. Barang-barang tersebut walaupun dititipkan pada penyalur alias tidak ditaruh di tempat penjual, namun barang tersebut tetap masuk dalam barang persediaan.
Itulah konsep persediaan dan jenis-jenis persediaan barang. Seperti yang saya paparkan tadi, persediaan barang masuk dalam aktiva lancar karena pada umumnya barang2 persediaan ini akan dengan cepat terpakai (dibawah 1 tahun).
3. Anticipation stock, merupakan persediaan yang diadakan perusahaan guna menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diramalkan, berdasarkan pola musiman dalam satu tahun. Hal ini berguna untuk menghadapi ketersedian bahan baku, sehingga tetap dapat memenuhi permintaan pelanggan sesuai dengan spesifikasi produk yang diminta oleh pelanggan.
Dalam persediaan, terdapat juga yang namanya persediaan barang konsinyasi. Barang konsinyasi merupakan barang yang dititipkan penjual kepada penyalur (pemilik toko) untuk dijual di tokonya dengan sistem komisi. Barang-barang tersebut walaupun dititipkan pada penyalur alias tidak ditaruh di tempat penjual, namun barang tersebut tetap masuk dalam barang persediaan.
Itulah konsep persediaan dan jenis-jenis persediaan barang. Seperti yang saya paparkan tadi, persediaan barang masuk dalam aktiva lancar karena pada umumnya barang2 persediaan ini akan dengan cepat terpakai (dibawah 1 tahun).
0 comments:
Post a Comment