Website tentang analisis ilmu ekonomi, pelajaran ekonomi, akuntansi, berita ekonomi Indonesia dan dunia

Cara Mencari Laba Rugi Perusahaan dalam Akuntansi

Dalam menjalankan suatu usaha, semua orang pasti ingin mendapatkan laba / profit/ keuntungan. Jadi setiap perusahaan, harus memiliki laoran laba rugi, karena laporan tersebut, anda bisa mengetahui berapa besar laba atau rugi usaha yang dijalankan dalam periode waktu tertentu.

Selain itu, laporan laba rugi nantinya juga bisa menjadi bahan untuk evaluasi perusahaan apakah operasional perusahaan telah berjalan dengan baik dan bisa menghasilkan keuntungan. Profit / laba adalah tujuan akhir perusahaan beroperasi, maka dari itu, laba rugi dalam akuntansi sangatlah penting. 

Lalu bagaimana cara mencari laba rugi perusahaan? Untuk mencari laba rugi perusahaan, pertama-tama anda harus memahami perhitungan rumus laba rugi yaitu sebagai berikut:

PENDAPATAN - BIAYA & BEBAN  = LABA / RUGI BERSIH

Pendapatan adalah penghasilan yang diterima perusahaan dari penjualan barang/ produk atau penghasilan dari jasanya (jika bergerak di bidang jasa). Sedangkan beban adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk. 

Beban-beban yang menjadi komponen pengurang pendapatan antara lain adalah Harga Pokok Pendapatan (HPP), biaya gaji, biaya adminstrasi, biaya listrik, air, telepon, biaya pemasaran, beban pajak dan lain-lain. 

Ketika perusahaan bisa memperoleh pendapatan yang lebih besar daripada beban-beban dan biaya yang dikeluarkan, maka perusahaan akan memperoleh LABA BERSIH. Sebaliknya, jika biaya yang dikeluarkan perusahaan lebih besar daripada pendapatan maka perusahaan akan menghasilkan RUGI BERSIH. Sudah paham sampai disini? 

Namun, laba rugi dalam akuntansi itu sebenarnya dibagi ke dalam 3 komponen, yaitu: 

1. Laba / rugi kotor (bruto)
2. Laba / rugi usaha
3. Laba / rugi bersih 

Semua komponen laba ini, ada dalam laporan laba rugi perusahaan. Apa bedanya? Dan bagaimana cara mencari ketiga komponen laba rugi dalam akuntansi khususnya di laporan keuangan? Untuk memudahaknnya, sekarang kita akan masuk contoh cara mencari laba rugi perusahan. Perhatikan laporan laba rugi sederhana berikut ini: 

Cara mencari laba rugi perusahaan
Perhatikan laporan laba rugi diatas. Komponen laba rugi dalam akuntansi dibagi menjadi tiga seperti yang sudah kita jelaskan diatas. Laba kotor diperoleh dari pendapatan - Harga Pokok Pendapatan (HPP). Kalau anda belum tahu apa itu HPP, anda bisa pelajari tulisannya disini: Pengertian dan Rumus Harga Pokok Penjualan (HPP). 

Setelah laba kotor dikurangi dengan biaya-biaya utama yang berkaitan langsung dengan operasional perusahaan, dalam hal seperti biaya gaji, biaya pemasaan, biaya penyusutan, biaya administrasi, maka akan menghasilkan laba usaha atau laba operasi. 

Setelah itu, laba usaha akan dikurangi oleh beban-beban diluar operasional seperti beban bunga dan beban lain-lain dan ditambah dengan pendapatan diluar operasional seperti pendapatan bunga dan pendapatan lain2, serta dikurangi oleh beban pajak, maka akan menghasilkan laba bersih. 

Dalam akuntansi, laba bersih adalah laba akhir yang diperoleh perusahaan, karena laba bersih sudah dikurangkan dengan seluruh biaya dan beban yang terjadi baik operasional maupun non operasional, termasuk dalam hal ini adalah beban pajak.  

CARA MENCARI LABA RUGI PERUSAHAAN GO PUBLIC

Kita sudah paham bagaimana cara mencari laba rugi perusahaan dalam akuntansi. Kalau anda mau mencari laba operasi, carilah laba usaha. Kalau anda mau mencari laba akhir, carilah laba bersih.

Sekarang, kita akan mencari laba rugi perusahaan untuk emiten go public, yang laporan keuangannya bisa anda download langsung di situs idx.co.id. 

Bagaimana 
cara mencari laba rugi perusahaan go public? Sebenarnya dasarnya sama saja. Ada laba bruto, laba operasi dan laba bersih. Untuk lebih jelasnya, silahkan perhatikan laporan laba rugi PT Unilever Tbk (Tbk) berikut ini: 

Laporan laba rugi perusahaan go public - PT Unilever Indonesia Tbk
Perhatikan, pada laporan laba rugi UNVR diatas, terdapat tiga komponen laba mulai dari laba bruto, laba usaha hingga laba bersih (ungu). Rumus dan komponen2nya sama seperti yang sudah kita bahas diatas tadi. 

Tetapi di dalam laporan laba rugi perusahaan go public, setelah komponen laba bersih (ungu), ternyata masih ada lagi jumlah penghasilan komprehensif lain, atau biasa disebut dengan laba komprehensif (lihat tanda persegi merah yang paling bawah). 

Jumlah penghasilan komprehensif lain adalah laba bersih setelah dikurangi aau ditambah dengan penghasilan (rugi) komprehensif lainnya seperti 'pengukuran kembali kewajiban imbalan kerja jangka panjang' dan lain2. 

Jadi, mana yang dipakai untuk mencari laba perusahaan? Laba bersih atau jumlah penghasilan komprehensif? 

Jawabannya tetap LABA BERSIH (Rp9.109.445 pada laporan diatas). Mengapa? Karena jumlah penghasilan komprehensif sudah ditambah / dikurangi oleh komponen2 yang penghasilan komprehensif lainnya, di mana komponen2 tersebut tidak direklasifikasikan ke laba rugi (tidak memiliki pengaruh ke laba rugi), dan jumlah rata-rata juga sangat kecil. 

Oleh karena itu, untuk mencari laba rugi perusahaan go public, kita tetap menggunakan dasar LABA BERSIH, bukan jumlah penghasilan komprehensif.  

0 comments:

Post a Comment