Website tentang analisis ilmu ekonomi, pelajaran ekonomi, akuntansi, berita ekonomi Indonesia dan dunia

10 Tahapan Siklus Akuntansi & Penjelasannya

El Heze
Dalam menyusun laporan keuangan, anda harus memahami siklus akuntansi. Siklus akuntansi adalah tahapan-tahapan yang diperlukan untuk menyusun laporan keuangan agar sesuai dengan prosedur yang benar dan terarah. 


Menyusun laporan keuangan tidak akan bisa terlaksana tanpa memahami siklus akuntansi. Terdapat 10 tahapan siklus akuntansi. Jika kita gambarkan secara ringkas, maka berikut adalah tahapan siklus akuntansi

Siklus Akuntansi 
Siklus akuntansi terbagi ke dalam tiga proses. Pertama, TAHAP PENCATATAN, yaitu tiga tahap pertama yang berwarna ungu. Kedua, TAHAP PENGKIHTISARAN, yaitu tiga tahap yang berwarna orange. Ketiga, TAHAP PELAPORAN, yaitu empat tahap terakhir yang berwarna hijau. 

Berikut adalah penjelasan dari setiap tahapan setiap siklus akuntansi: 

1. Analisa Transaksi 

Perusahaan memiliki bermacam-macam transaksi yang dicatat dalam suatu bukti transaksi manual maupun di program perusahaan. Beberapa contoh dokumen transaksi perusahaan seperti faktur pembelian, faktur penjualan kuitansi, penerimaan kas, pengeluaran kas dan lain-lain. 

Perusahaan harus melakukan analisis transaksi-transaksi tersebut karena ada transaksi yang sifatnya pengeluaran (menjadi biaya). Ada transaksi yang sifatnya penerimaan (menambah kas, piutang). Analisa transaksi ini berguna sebagai proses selanjutnya untuk pencatatan jurnal. 

2. Mencatat Transaksi dalam Jurnal 

Mencatat transaksi dalam jurnal (penjurnalan) merupakan kegiatan untuk menulis dan melakukan klasifikasi jenis akun, dan jumlahnya. Kegiatan penjurnalan berasal dari bukti2 transaksi. Pengumpulan bukti transaksi akan dicatat ke dalam JURNAL UMUM (jurnal harian). Mengenai contoh-contoh jurnal umum, bisa anda pelajari disini: Membuat Jurnal Umum Perusahaan Dagang.

3. Posting Buku Besar

Transaksi jurnal umum nantinya akan dipindahkan ke buku besar. Posting buku besar merupakan kegiatan memindahkan akun jurnal umum dan jumlahnya dalam kolom akun-akun sejenis. 

4. Menyusun Neraca Saldo 

Neraca saldo adalah daftar saldo rekening buku besar. Dalam menyusun neraca saldo, yang perlu anda lakukan adalah memindahkan saldo di buku besar dalam neraca saldo. Tujuan neraca saldo adalah untuk menulai proses penginputan data dari jurnal umum ke buku besar. Jumlah saldo di neraca saldo harus sama antara debit dengan kredit. 

5. Menyusun Jurnal Neraca Saldo Penyesuaian 

Jurnal penyesuaian dibuat untuk transaksi yang berpengaruh pada akun perusahaan yang dapat memunculkan akun-akun baru, seperti penyusutan. Transaksi-transaksi yang belum dicatat dalam jurnal umum, akan dicatat dan disesuaikan dalam ayat jurnal penyesuaian. 

Perusahaan juga membuat neraca saldo kedua dengan memindahkan saldo yang disesuaikan pada buku besar ke neraca saldo yang baru setelah jurnal penyesuaian. Kemudian, saldo akun-akun tersebut harus dikelompokkan dalam aktiva dan passiva, dimana jumlah keduanya harus seimbang. 

Penyusunan jurnal penyesuaian dilakukan secara periodik pada saat laporan keuangan disusun. Untuk memahami jurnal penyesuaian dan contohnya, anda bisa pelajari disini: Pengertian Jurnal Penyesuaian, Contoh Soal dan Jawabannya dan Contoh Soal Jurnal Penyesuaian dan Jawabannya.

6. Neraca Lajur 

Menyusun neraca lajur berkaitan dengan proses sebelumnya yaitu neraca saldo dan jurnal penyesuaian. Neraca lajur nantinya berisi tentang neraca saldo dan jurnal penyesuaian yang digunakan sbagai dasar untuk membuat laporan keuangan. 

7. Menyusun Laporan Keuangan 

Selanjutnya adalah menyusun laporan keuangan berdasarkan dari informasi neraca saldo setelah penyeusaian. Laporan keuangan perusahaan terdiri dari komponen-komponen utama: Laporan laba rugi, laporan perubahan modal (ekuitas), laporan posisi keuangan dan laporan arus kas. Pelajari: Macam-macam Laporan Keuangan Perusahaan. 

8. Jurnal Penutup 

Jurnal penutup dibuat di akhir periode akuntansi, setelah membuat laporan keuangan. Tidak semua akun yang ditutup dalam jurnal penutup. Akun-akun yang membutuhkan jurnal penutup adalah akun pendapatan, biaya / beban, laba rugi dan prive. 

Akun-akun tersebut ditup karena akun tersebut hanya bisa digunakan untuk mengukur aktivitas untuk satu periode berjalan saja. Jurnal penutup dilakukan dengan cara membuat akun-akun tersebut bersaldo nol (nihil). Pelajari juga tentang cara membuat jurnal penutup disini: Pengertian dan Cara Membuat Jurnal Penutup. 

9. Jurnal Pembalik 

Tujuan jurnal pembalik adalah untuk membalik beberapa akun yang telah ditutup dengan tujuan untuk mengembalikan saldonya. Sama seperti jurnal penutup, tidak semua akun transaksi yang dilakukan jurnal pembalik. Berikut beberapa akun yang dapat dilakukan jurnal pembalik, beserta contoh-contoh melakukan jurnal pembalik: Pengertian dan Contoh Jurnal Pembalik. 

10. Neraca Akhir / Awal Setelah Penutupan 

Pada tahap akhir siklus akuntansi, perusahaan menyusun neraca akhir. Neraca akhir ini berisi angka-angka akhir periode di laporan keuangan. Dan neraca akhir periode ini nantinya akan digunakan sebagai angka di neraca pada awal periode berikutnya. 

Itulah 10 tahapan siklus akuntansi beserta penjelasannya. Pada pos-pos selanjutnya nanti kita akan membahas contoh-contoh lengkap cara menyusun siklus akuntansi perusahaan hingga menghasilkan laporan keuangan... 

0 comments:

Post a Comment