Selain
model regresi memiliki eror yang berdistribusi normal, model regresi yang baik
adalah model yang tidak terkena multikolinearitas. Uji multikolinearitas
digunakan untuk mengetahui ada tidaknya keterkaitan atau hubungan yang erat
antar variabel independen dalam model regresi.
[Bagi rekan-rekan yang ingin belajar analisis laporan keuangan, sedang melakukan penelitian akuntansi tentang analisis laporan keuangan, rekan2 bisa mendapatkan ebooknya disini: Buku Analisis Laporan Keuangan + Bonus Ebook Statistik. ]
[Bagi rekan-rekan yang ingin belajar analisis laporan keuangan, sedang melakukan penelitian akuntansi tentang analisis laporan keuangan, rekan2 bisa mendapatkan ebooknya disini: Buku Analisis Laporan Keuangan + Bonus Ebook Statistik. ]
Dalam pengertian statistik, dikatakan
model regresi yang baik jika tidak ada lorelasi yang tinggi di antara
variabel-variabel independennya. Multikolinearitas dapat disebabkan karena
adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel independen.Untuk uji normalitas, anda bisa lihat disini: Uji Asumsi Klasik Regresi: Contoh Kasus Uji Normalitas + Analisis.
Contoh soal uji regresi linier berganda (variabel biaya produksi, biaya promosi dan biaya distribusi) bisa anda lihat disini: Uji Regresi: Contoh Soal Regresi Linier Berganda + Analisis - Bagian I. Dari uji tersebut, kita akan melihat apakah data tersebut terkena multikolinearitas atau tidak.
Pada kasus tersebut, seharusnya tidak ada
hubungan antara variabel Biaya Produksi dengan Biaya Distribusi atau Biaya
Promosi. Atau, tinggi rendahnya Biaya Produksi tidak ada hubungannya dengan besarnya
jumlah Biaya Distribusi yang ada atau besarnya jumlah Biaya Promosi.
Untuk melihat
ada tidaknya multikolinearitas, maka dalam software SPSS dapat dilihat
menggunakan Variance Inflation Factor dan Tolerance yang akan saya bahas selanjutnya. Karena kita ingin melihat apakah terjadi multikolinearitas atau tidak, sekarang kita akan uji melalui langkah2 berikut di software SPSS:
1. Masuk software SPSS anda kemudian pilih menu Analyze --> Regression --> Linear .. dan akan muncul tampilan di bawah:
Isikan:
- Dependent. Masukkan variabel Tingkat Penjualan
- Independent(s). Masukkan variabel Biaya Produksi,
Biaya Produksi dan Biaya Promosi.
- Method. Pilih ENTER.
2. Tekan tombol Statistics dan isikan:
- Nonaktifkan
pilihan Estimates dan Model fit.
- Aktifkan
pilihan Covariance matrix dan Collinierity diagnotics.
hingga tampak seperti tampilan di
bawah ini:
Abaikan bagian yang lain lalu tekan Continue kemudian OK.. maka akan tampil output seperti dibawah ini:
Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas, maka dapat dilihat
menggunakan dua cara, yaitu:
1. VIF (Variance Inflation
Factor) dan Tolerance yang muncul
pada output Coefficient pada bagian Tolerance dan VIF
Pedoman suatu model regresi yang bebas mutikolinearitas adalah:
·
Mempunyai
nilai VIF mendekati 10 atau 10.
·
Mempunyai
angka Tolerance disekitar 0.1 hingga angka satu.
·
Dengan
kata lain, uji terkena multikolinearitas jika nilai VIF < 1 atau nilai
Tolerance > 10
Tolerance = 1 / VIF atau bisa juga VIF = 1 / Tolerance
Analisis
Pada bagian
ouptut Coefficient terlihat angka
variabel biaya produksi, biaya distribusi dan biaya promosi pada Tolerance
menunjukkan angka masing-masing sebesar 0.113, 0.196 dan 0.152 (angka Tolerance
memiliki nilai diatas 0.1 dan mendekati 1). Sedangkan pada nilai VIF,
masing-masing variabel memiliki nilai sebesar 8.862, 5.111, 6.592 (angka VIF tidak
lebih besar dari 10 dan cenderung mendekati 10). Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa model regresi tersebut TIDAK TERDAPAT MASALAH
MULTIKOLINEARITAS antar variabel biaya produksi, biaya promosi dan biaya
distribusi.
2. Besaran Korelasi Antar Variabel
Independen
Pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinearitas adalah:
Koefisien korelasi antara variabel independen harus
lemah. Jika korelasi antar variabel independen kuat, maka terjadi masalah
multikolinearitas. Suatu uji terkena multikolinearitas jika antar variabel
independen memiliki korelasi yang kuat, umumnya diatas 0.70.
Analisis:
Pada output bagian Coefficient Correlations, terlihat
korelasi:
·
Korelasi
variabel biaya promosi dan biaya distribusi adalah -0.186.
·
Korelasi antara biaya promosi dan biaya produksi
adalah -0.666.
·
Korelasi
antara biaya distribusi dan biaya produksi adalah -0.531
Pada setiap korelasi
antar variabel independen menunjukkan angka dibawah 0.7, sehingga dapat
dikatakan bahwa tidak terjadi masalah multikolinearitas dalam model regresi,
khususnya antara biaya promosi, biaya distribusi dan biaya promosi. Angka
negatif menunjukkan adanya hubungan berbanding terbalik antar variabel
independen.
Bagi rekan-rekan yang ingin belajar analisis laporan keuangan, sedang melakukan penelitian akuntansi tentang analisis laporan keuangan, rekan2 bisa mendapatkan ebooknya disini: Buku Analisis Laporan Keuangan + Bonus Ebook Statistik.
Bagi rekan-rekan yang ingin belajar analisis laporan keuangan, sedang melakukan penelitian akuntansi tentang analisis laporan keuangan, rekan2 bisa mendapatkan ebooknya disini: Buku Analisis Laporan Keuangan + Bonus Ebook Statistik.
0 comments:
Post a Comment