Website tentang analisis ilmu ekonomi, pelajaran ekonomi, akuntansi, berita ekonomi Indonesia dan dunia

Komponen Laporan Laba Rugi dan Penjelasannya

El Heze
Dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan, anda pasti diwajibkan untuk bisa menyusun laporan laba rugi komprehensif. Mengapa anda perlu mengetahui laporan laba rugi? Tentu saja dengan adanya laba rugi, maka perusahaan bisa mengetahui dan mengukur kinerja keuangan dan prospek perusahaan di masa mendatang. 

Laba rugi juga melihat sejauh mana kemampuan perusahaan dalam menghasilkan profit bagi perusahaan. Baca juga: Rumus Laba Bersih dan Contoh Perhitungan Laba Bersih.   Laba rugi berisi ringkasan pendapatan (penjualan) dan beban perusahaan. 

Tentu laporan laba rugi tidak mungkin ada dengan sendirinya. Dalam laporan laba rugi, terdapat komponen-komponen atau akun-akun penting yang harus anda ketahui dan pahami. Apa saja komponen laporan laba rugi? 

1. Pendapatan atau penjualan bersih

Pendapatan adalah uang yang diterima perusahaan yang timbul dari adanya transaksi penjualan barang dan jasa oleh pelanggan. Baca juga: Perbedaan Pendapatan dan Laba (Keuntungan). Semakin besar pendapatan yang diterima perusahaan, maka kelangsungan hidup perusahaan akan semakin terjamin, karena dari penjualan inilah perusahaan bisa mendapatkan kas untuk ekspansi, membayar utang dan menutup biaya2nya.  

2. Harga pokok penjualan / Beban pokok penjualan

Harga pokok penjualan (HPP) atau istilah lainnya adalah beban pokok penjualan merupakan seluruh biaya yang dikelubaarkan perusahaan untuk memproduksi suatu produk. HPP pada umumnya memiliki komponen bahan baku, biaya tenaga kerja dan persediaan barang dalam proses, persediaan barang jadi. Namun untuk setiap industri komponen2 ini bisa saja berbeda, karena untuk perusahaan manufaktur dan perusahaan jasa tentu saja komponen HPPnya tidak akan sama. 

HPP yang semakin kecil akan semakin bagus, karena hal ini bisa meningkatkan jumlah laba kotor perusahaan.

3. Laba kotor 

Laba kotor adalah pengurangan dari penjualan bersih dengan harga pokok penjualan. 

4. Beban usaha 
Beban usaha adalah semua beban yang terjadi yang berhubungan dengan aktivitas operasional perusahaan. Contoh beban usaha adalah beban air, listrik, telepon, beban pemasaran dan penjualan, beban gaji, beban sewa, dan lain2. 

7. Laba Usaha

Laba usaha adalah laba yang diperoleh perusahaan setelah laba kotor dikurangi dengan beban usaha.

8. Penghasilan Keuangan 

Penghasilan keuangan adalah penghasilan yang umumnya didapatkan dari penghasilan bunga, yaitu bunga dari kas perusahaan yang ditanamkan di bank dan imbal hasil deposito perusahaan.

9. Beban keuangan 

Beban keuangan adalah beban keuangan seperti beban bunga dan kerugian selisih kurs. 

10. Laba sebelum pajak penghasilan

Laba sebelum pajak penghasilan merupakan pengurangan dari laba usaha dengan beban keuangan ditambah penghasilan keuangan. 

11. Beban pajak 

Pajak adalah biaya yang harus dibayar perusahaan dan sifatnya / persentasenya fix. Beban  pajak dibayarkan dari laba sebelum pajak penghasilan. 

12. Laba bersih / Laba tahun berjalan

Laba bersih adalah laba sebelum pajak penghasilan dikurangi dengan beban pajak yang harus dibayarkan perusahaan ke negara. 

Nah itulah komponen lengkap laporan laba rugi. Dalam menyusun laporan laba rugi terutama untuk perusahaan2 besar, maka laba rugi harus mengandung komponen2 tersebut. Format dari komponen laba rugi tersebut bukanlah format yang baku.

Hal ini dikarenakan setiap jenis industri berbeda-beda. Akun dalam laporan laba rugi harus menyesuaikan dengan kondisi usaha masing2. Namun, inti dari laporan laba rugi adalah laporan laba rugi berisi ringkasan catatan pendapatan dengan beban yang terjadi dalam perioda waktu tertentu. 

Bagi rekan-rekan yang ingin belajar analisis laporan keuangan, sedang melakukan penelitian akuntansi tentang analisis laporan keuangan, rekan2 bisa mendapatkan ebooknya disini: Buku Analisis Laporan Keuangan + Bonus Ebook Statistik. 

0 comments:

Post a Comment