Website tentang analisis ilmu ekonomi, pelajaran ekonomi, akuntansi, berita ekonomi Indonesia dan dunia

Memahami Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal - Bagian I

El Heze
Kondisi negara dapat berjalan dengan baik apabila pemerintah mampu menerapkan kebijakan-kebijakan yang dapat menstabilkan perekonomian negara. Hal ini dikarenakan pada dasarnya suatu negara dapat tetap berdiri jika kondisi perekonomian negara dapat berjalan dengan baik. Dalam hal kepentingan mengatur perekonomian negara, pemerintah memiliki dua kebijakan utama, yaitu KEBIJAKAN MONETER dan KEBIJAKAN FISKAL.

KEBIJAKAN MONETER

Kebijakan moneter adalah kebijakan yang ditujukan dalam rangka mengendalikan perekonomian negara melalui pengaturan jumlah uang beredar, bisa dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang beredar. Pengaturan jumlah uang beredar ditujukan untuk mengendalikan gerak tingkat inflasi dalam suatu negara. Kebijakan moneter dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Kebijakan moneter ekspansif, yaitu kebijakan pemerintah untuk menambah jumlah uang beredar. 

2. Kebijakan moneter kontraktif, yaitu kebijakan pemerintah untuk mengurangi jumlah uang beredar. Kebijakan ini biasa disebut kebijakan uang ketat / tight money policy 

Jadi, kata kunci kebijakan moneter disini adalah: Mengatur jumlah uang beredar. Intrumern kebijakan moneter  dapat dilakukan dengan 4 jalan, yaitu sebagai berikut:

1. Kebijakan operasi pasar terbuka (OPT)

Yaitu kebijakan mengendalikan uang beredar dengan cara membeli atau menjual surat berharga pemerintah. Apabila pemerintah ingin menambah jumlah uang beredar, maka pemerintah membeli surat berharga pemerintah agar uang tersebut dapat diedarkan ke masyarakat. Sebaliknya, jika pemerintah ingin jumlah uang beredar berkurang, maka pemerintah akan menjual surat berharga ke masyarakat. Surat berharga pemerintah yang dimaksud adalah: Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU). 

2. Kebijakan Diskonto


Kebijakan mengendalikan jumlah uang beredar dengan cara menaikkan dan menurunkan tingkat suku bunga Bank Indonesia. Untuk menambah jumlah uang beredar, maka pemerintah akan menurunkan suku bunga BI. Sebaliknya, agar jumlah uang beredar turun, pemerintah akan menaikkan suku bunga BI. 

3. Rasio Cadangan Wajib

Kebijakan moneter yang dilakukan pemerintah dengan cara mengatur jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan di pemerintah. Jika pemerintah ingin jumlah uang beredar naik, maka pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib, dan sebaliknya.

4. Himbauan Moral  

Kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar dengan cara memberi himbauan kepada pihak perbankan dan masyarakat. Misalnya, pemerintah memberikan himbauan moral kepada perbankan agar tidak mengeluarkan kredit terlalu besar pada masyarakat dengan tujuan mengurangi jumlah yang beredar. Pemerintah juga menghimbau pada masyarakat agar aktif meminjam uang kepada perbankan guna meningkatkan jumlah uang beredar. 

Itu adalah kebijakan moneter yang selalu diterapkan dalam perekonomian negara guna menjaga ke-stabil-an jumlah uang beredar. Lalu, bagaimana dengan kebijakan fiskal? Apakah anda sudah memahami kebijakan fiskal? Silahkan baca pos Bagian II mengenai kebijakan fiskal: Memahami Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal - Bagian II

0 comments:

Post a Comment